Menulis

Menulis

Andai Ada Malu di Balik Bencana Asap


- Andai Anda pekerja, staf, pegawai, manager, CEO dari perusahaan pelaku pembakaran lahan, apakah Anda berani resign? (atau setidaknya "melawan" perusahaan tempat Anda bekerja)

- Andai Anda adalah pemilik (stake holder) perusahaan pelaku pembakaran lahan, apakah Anda siap mengaku bersalah, bertaubat, membayar kompensasi, dan dihukum (bila terbukti bersalah)?

- Andai Anda adalah istri dari pemilik perusahaan pembakar lahan, apakah Anda berani menegur pasangan Anda supaya insyaf dan tak lagi mengulangi perbuatan jahatnya? (merusak alam)

- Andai Anda adalah anak dari pemilik perusahaan pembakar lahan, apakah Anda berani menyalahkan orangtua Anda dan meminta mereka bertaubat plus menjalani hukuman?

- Andai Anda adalah pejabat yang memberi izin pembakaran lahan, apakah Anda berani menghentikan perusakan alam?

- Andai Anda adalah istri, anak dari pejabat yang memberi izin pembakaran lahan, Anda berani mendesak orangtua Anda bertaubat?

- Andai Anda adalah pejabat yang punya kuasa menangani pembakaran lahan, baik dari daerah hingga pusat, apakah Anda sudi untuk benar-benar menghentikan bencana asap?

- Andai Anda adalah istri, anak dari pejabat yang menangani pembakaran lahan, baik dari daerah hingga pusat, apakah Anda berani mendesak suami atau orangtua untuk bertaubat?

Hei, hei, lihatlah. Korban terus berjatuhan. Anda semua yang menikmati uang dari bencana asap itu kelak akan dituntut di pengadilan. Yup, semua paham, pengadilan dunia tidak ada seadil yang diharapkan. Tapi, pengadilan akhirat pasti adil seadil-adilnya.

Islam bukan sekadar urusan sholat, zakat, puasa, umroh, dan haji saja. Lebih dari itu, malu termasuk bagian dari agama. Malu jika menjadi bagian dari bencana yang menyusahkan umat.

1 Response to "Andai Ada Malu di Balik Bencana Asap"

  1. wah kalau saya sebagai anak dari si pembakar lahan tersebut, kayanya saya gak berani. kunbal ya gan www.blogdimasanggayuda.blogspot.com

    ReplyDelete