Menulis

Menulis

Suparman bukan Superman


Seorang gadis desa kagum dengan sosok Superman. Betapa tidak, Superman badannya tegap, wajahnya tampan, matanya laser, telinganya radar, ototnya baja, plus bisa terbang. Yang paling keren, hati Superman lembut bagai sutera 😍 swit, swit...
Gadis desa tak bosan-bosannya menonton sosok Superman. Dari mulai versi kartun, VCD, DVD, hingga film berbasis teknologi 3D. Dia bahkan mengoleksi puluhan pernak-pernik berlambang Superman.
Sayang seribu sayang, gadis desa kurang ilmu. Dia merasa hanya Superman yang bisa membahagiakan dirinya. Sementara calon suaminya, Suparman hanyalah petani tomat yang kadang panen, kadang tidak.
Saat ijab-qabul, atas saran keluarga mempelai wanita, Kepala KUA menasehati si gadis desa. Beliau menghimbau agar gadis desa tak hidup dalam ilusi.
"Mbak, Superman cuma ada di film. Dia tidak nyata. Dia hanya khayalan. Kamu tidak akan bahagia jika terus-terusan memikirkan Superman. Sudahlah, mending kamu fokus sama Suparman. Meski tak sehebat Superman, tapi dia nyata, bukan rekayasa," tutur pengulu seraya menyodorkan data tentang tingginya angka perceraian di kalangan selebriti Hollywood.
Sejenak, gadis desa tertegun mendengar pituah pengulu. Dalam hati dia berujar, "Apapun yang terjadi, di mata saya, hanya Superman yang pantas dijadikan suami. Hidup Superman. Ganteng pisan euy..."
Dan ijab-qabul pun selesai dilakukan. Para hadirin dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan. Buat yang amplopnya tipis, mohon kiranya tidak mengambil makanan terlalu banyak 😛 rugi bandar.

0 Response to "Suparman bukan Superman"

Post a Comment