Antara Cristiano Ronaldo & Puasa Ramadhan
Alhamdulillah, sebagian besar kaum muslimin di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan. Bersyukur sekali, Allah sudi memberi umur dan kesehatan sehingga kita menjumpai amalan yang luar biasa dahsyat.
Sudah banyak tausiyah, nasihat, dan artikel tentang puasa ramadhan. Meski demikian, semoga coretan sederhana ini bisa bermanfaat.
Kita mulai dengan pertanyaan mudah.
Apa tujuan/sasaran/target/pencapaian/goal/achievement puasa di bulan ramadhan?
Alhamdulillah, Allah yang Maha Jenius sudah menjawab pertanyaan ini secara gamblang. Berikut jawaban dari Sang Pencipta alam semesta.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu BERTAQWA (QS. Al Baqarah:183).
Jadi jelas, clear, ceto welo-welo, bahwa tujuan utama puasa ramadhan adalah menjadikan kaum muslimin hamba yang bertaqwa.
Pertanyaan selanjutnya, apa taqwa itu?
Alhamdulillah, banyak ulama yang menjelaskan definisi taqwa. Salah satu yang paling masyhur adalah: menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Singkat kata, jika puasanya benar, maka pelakunya akan sampai pada derajat taqwa, yaitu semangat menjalankan perintah-Nya dan serius menjauhi larangan-Nya.
Apa saja perintah Allah?
Banyak sekali. Di antaranya sholat, puasa, zakat, haji, umroh, dzikir, doa, sedekah, dakwah, belajar, senyum, adil, bersih, jujur, sopan, rajin, konsisten, membaca Alquran, menikah, ramah, rendah hati, rapi, wangi, peduli, cinta lingkungan, bermanfaat, dll.
Apa saja larangan Allah?
Banyak sekali. Di antaranya syirik, judi, zina, membunuh, mencuri, miras, narkoba, berani pada orangtua, merampok, memperkosa, melecehkan, membuka aurat, curang, menipu, ingkar janji, bohong, jahat, riba, mubadzir, malas, sombong, pamer, mengambil hak orang lain, suap, korupsi, dll.
Kebayang kan bagaimana hebatnya orang yang bertaqwa? Secara individu dia bermutu, secara sosial dia bermanfaat.
Sekarang mari kita lihat kenyataan di lapangan. Apakah kaum muslimin di Indonesia sudah banyak yang bertaqwa?
Jika iya, saya yakin seyakin-yakinnya, Indonesia tidak akan terpuruk seperti sekarang.
Jika Indonesia adalah gudangnya orang bertaqwa, saya percaya, Indonesia adalah negeri yang makmur, tertib, rapi, subur, aman, nyaman, indah, bersih, dan maju. Bukan sebaliknya, kotor, kumuh, bau, rusak, amburadul, rawan kriminalitas, dan markas koruptor.
Menarik mendengar komentar Pendiri sekaligus Direktur Sekolah Alfalah, Ciracas, Jaktim, drg. Wismiarti Tamin (Bu Wismi) ketika membahas kehidupan mega bintang sepak bola, Cristiano Ronaldo.
Suatu siang, saya mengatakan bahwa menjadi CR7 tidak enak karena hidupnya banyak aturan. Sebagai pemain profesional, Ronaldo dilarang keras makan keripik dengan kadar garam tinggi. Alasannya, kelebihan garam berpotensi menurunkan kebugaran fisik pesepak bola.
Sebagai penggila keripik, jujur, saya merasa tersiksa jika harus "mengharamkan" makanan berbahan baku singkong/kentang itu. Apalagi jika diberikan secara cuma-cuma alias gratisan jaya, he he he.
"Banyak orang mengira jadi pemain sepak bola seperti Ronaldo enak. Padahal, dari buku yang pernah saya tulis, banyak sekali aturan bagi pemain sepak bola profesional. Salah satunya dilarang makan keripik dengan kadar garam tinggi," kata saya merujuk pada sebuah video resmi yang dirilis Manchester United saat CR7 berseragam Setan Merah.
Mendengar itu, Bu Wismi berujar ringan.
"Justru hidup dengan aturan itu yang bagus Pak Gem. Performa kita bisa optimal," tutur Bu Wismi sembari tersenyum.
Sejenak, saya tidak "ngeh" dengan komentar Bu Wismi. Tapi, setelah saya renungi, ternyata benar komentar beliau. Taat pada aturan adalah sarat utama terwujudnya kehidupan yang bermutu.
Semakin banyak aturan yang ditaati, semakin bermutu kualitas kehidupan seseorang, baik secara individu maupun sosial.
Coba lihat sekolah-sekolah bermutu atau negara-negara maju. Mereka hebat karena banyak sekali aturan tertulis dan tidak tertulis yang ditaati secara sukarela.
Kembali pada tujuan utama puasa ramadhan, yaitu BERTAQWA. Jika kita mengklaim puasa kita sukses, itu artinya kita adalah pribadi-pribadi yang taat aturan Allah dan Rosul.
Selamat menunaikan ibadah puasa! Semoga kita termasuk orang-orang yang dianugerahi ketaqwaan. Aamiiin
0 Response to "Antara Cristiano Ronaldo & Puasa Ramadhan"
Post a Comment