Menulis

Menulis

Bayar Sekarang atau Nanti?


Salah satu hukum alam adalah sistem bayar sekarang atau nanti. Anda tinggal pilih satu di antara dua.

Bayar sekarang atau nanti?

Bayar nanti atau sekarang?

Di dunia kesehatan, jika Anda makan sembarangan dan malas olahraga = Anda senang sekarang tapi bersakit-sakit kemudian.

Atau sebaliknya. Anda berjuang sekarang (atur pola makan dan rajin olahraga) = saat lansia Anda tetap sehat dan bertenaga.

"Tapi ada lho Cak Gem orang yang waktu mudanya gak jaga kesehatan, tapi tetap kuat di masa tua."

Iya, saya tahu memang ada. Tapi itu jarang sekali. Kebanyakan manusia akan mudah sakit bahkan cepat mati jika tak menjalani pola hidup sehat sejak muda.

Di ranah ekonomi pun sama. Susah sekarang (hemat/menabung/investasi) = masa depan lancar jaya.

Atau sebaliknya. Boros dan bermalas-malasan saat muda = masa tua kena labil ekonomi.

"Tapi ada lho Cak Gem orang yang sejak kecil boros, tapi masa tuanya kaya raya. Lha itu anak-anaknya konglomerat."

Iya, saya juga tahu itu. Tapi kondisi ini langka bingitz. Kebanyakan orang akan jatuh melarat jika malas bekerja dan ogah menabung/investasi sedari muda.

Tak jauh beda dengan urusan akhirat. Jika ingin bahagia di surga, ya saat di dunia harus rela menjauhi hal-hal yang dilarang.

Kalau di dunia habis-habisan ngerjain maksiat, ya kenikmatan akhirat bakal lepas. Yang paling ngeri, ada siksaan bertubi-tubi, dari mulai digebuki, direbus, hingga dibakar hidup-hidup (naudzubillahi min dzalik).

*****

Ini yang menarik. Di antara triliunan makhluk, hanya manusia yang diberi kemampuan memilih atau berkehendak. Dalam dunia psikologi, anugerah ini dikenal sebagai FREE WILL atau "kehendak bebas".

Mahkluk lain selain manusia didesain Allah hanya melakukan hal yang monoton sesuai fungsinya.

Kambing misalnya, dari dulu ya makan rumput, beranak pinak, lantas dijadikan sate atau gulai. Kambing tak punya pilihan untuk hidup di luar sistem itu.

Tak jauh beda dengan monyet. Sampai sekarang belum ada monyet yang pensiun dari hutan terus meniti karir di dunia politik. Atau seekor harimau yang ikut-ikutan daftar PNS.

"Ada Cak Gem monyet yang jadi aktor tandak bedes alias topeng monyet."

He he he, kalau itu bukan karena kehendak si monyet, tapi dipaksa oleh oknum-oknum yang tak berprikehewanan.

Anda pasti mafhum pribahasa ini.

"Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, malah mati kemudian".

(He he he, kalau ini edisi lagunya Jamrud).

Yup, yang benar, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Peribahasa ini hanya berlaku untuk manusia, bukan binatang, tumbuhan, bahkan malaikat sekalipun.

Sangat masuk akal mengapa saat ini Anda habis-habisan kerja/bisnis dari pagi sampai malam. Yup, supaya masa tua Anda menyenangkan.

Anda juga rutin fitnes, bersepeda, futsal, naik gunung, renang, dll. Yup, agar Anda sehat dan panjang umur.

Anda rajin sholat, sedekah, dzikir, berbuat baik, membaca Alquran, dll. Yup, supaya selamat di alam baka.

Yang rugi, menurut saya, adalah mereka yang tak menggunakan kehendak bebasnya dengan tepat.

Mereka lebih memilih status quo hingga hidupnya, dari dulu sampai sekarang, tak berubah (bahkan cenderung menurun).

Saya salut dengan slogan susu Nutrilon: "Life is an adventure". Ya, hidup sejatinya adalah petualangan. Berpetualang untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Tidak seperti kambing yang sejak lahir hanya makan, minum, tidur, beranak pinak dan akhirnya disate atau digulai.

Mari berpetualang kawan. Jangan diam. Stop status quo. Ayo bayar sekarang demi kehidupan nanti yang lebih baik.

"Aku males Cak Gem. Piye enake?"

Sayang sekali. Malas tidak ada dalam daftar karakter manusia yang baik. Buktinya, Baginda Nabi Muhammad SAW selalu berdoa agar terhindar dari sifat malas (Allahumma inni a'udzubika minal kasali).

"Alhamdulillah aku bukan pemalas Cak Gem. Cuman aku takut gagal. Takut hidupku malah nyungsep. Gimana enaknya?"

Tidak usah khawatir, apalagi takut. Ada Allah yang Maha Kuasa. Dia yang akan Membimbing, Melindungi, Mengabulkan, Menyelamatkan, dan Membantu kita dari segala masalah.

Kuncinya satu. Akrabi Dia. Dengan demikian, Dia selalu punya alasan untuk menyertai petualangan kita. Dari mulai memberi ilmu, menunjukkan jalan keluar, mempertemukan dengan orang baik, hingga melindungi kita dari gangguan makhluk terlihat dan yang tak terlihat.

Selamat berpetualang semoga sukses sampai tujuan :)

0 Response to "Bayar Sekarang atau Nanti?"

Post a Comment