Menulis

Menulis

Darah vs Air, Garam, Minyak, dan Alkohol


Artikel ini saya dapat dari guru saya Ustadz H. Sulisman. Intinya, darah kita sangat sensitif terhadap garam, minyak, apalagi alkohol.

Berikut rangkuman hasil percobaan yang dilakukan sejumlah tim medis di perusahaan milik Ustadz H. Sulisman bernaung:

1. Gelas diisi air mineral, ditetesi darah segar (manusia), maka air jadi merah karena darah tercampur rata tanpa diaduk.
- Kesimpulan: Air mineral baik untuk tubuh/darah kita.

2. Gelas diisi air garam, ditetesi darah segar, diaduk, tetap tidak tercampur dengan baik/rata, terlihat darah menggumpal kecil2 dan kental.
- Kesimpulan: Terlalu banyak makan garam, darah jadi kental menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras sehingga rentah darah tinggi dan stroke.

3. Gelas diisi minyak, ditetesi darah, tidak mau bercampur dan menggumpal besar.
- Kesimpulan: Terlalu banyak makan makanan berminyak tidak baik, kolesterol menyumbat pembuluh darah ke jantung, menyebabkan penyakit jantung yang amat riskan meninggal karen bisa tiba2 anfal dan tidak tertolong.

4. Gelas diisi alkohol, ditetesi darah. Langsung bercampur, tapi lama2 darah berubah warna jadi coklat, berarti darahnya rusak.
- Kesimpulan: Banyak para alkoholis tewas mengenaskan karena darahnya rusak parah.

Sungguh indah firman Allah SWT di Surat Al-A'raaf ayat 31:

“Makan dan minumlah dan janganlah kalian israf (berlebih-lebihan), sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang israf.“

0 Response to "Darah vs Air, Garam, Minyak, dan Alkohol"

Post a Comment