Menulis

Menulis

Kehilangan untuk Kali Kedua



إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا

Kembali saya harus merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya. Setelah Ibunda tercinta menghadap Sang Pencipta pada Agustus 2013, hari ini, Selasa (9/12/2014) pukul 09.10 WIB Allah SWT kembali memanggil salah satu orang yang sangat saya cintai, kagumi, dan hormati. Beliau adalah Ayahanda mertua, Bapak Muhadi.

Beliau mengembuskan napas terakhir setelah beberapa hari dirawat di RS HVA, Pare, Jatim. Dari sisi usia, memang Beliau sudah sepuh. Namun, tetap saja rasa kehilangan selalu menyesakkan dada.

Sudah tak terhitung berapa kali Beliau keluar masuk rumah sakit. Penyakit jantung dan darah tinggi yang Beliau derita selalu kambuh dan kambuh lagi.

Meski Beliau telah berjuang keras melawan penyakitnya, tetap saja, takdir ada dalam genggamanNya. Dialah yang menentukan sampai di titik mana seorang hamba harus berhenti melangkah.

Terima kasih Ayahanda atas semua kerja kerasmu, pengorbananmu, perjuanganmu, bimbinganmu, ilmumu, dan semua kebaikanmu semasa hidup.

Kami, putra-putrimu, insyaAllah akan berusaha untuk selalu meneladanimu dan meneruskan cita-citamu.

Maafkan kami jika selama ini kurang sabar dan perhatian dalam merawatmu.

Maafkan kami yang terkadang bersikap tegas dalam membatasi pola makanmu.

Maafkan kami yang sengaja maupun tidak pernah membuatmu tidak nyaman atau bahkan sakit hati.

Percayalah, kami lakukan semua itu karena kami sangat sayang kepadamu.

Selamat jalan Ayahanda tercinta. Semoga semua dosamu terampuni, semua amal baikmu diterima, dan kami yang Engkau tinggal bisa ikhlas, sabar, dan semakin serius dalam mempersiapkan datangnya kematian.

Tidak usah Engkau merasa sendiri, karena insyaAllah doa-doa kami akan selalu terpanjatkan untukmu.

Istirahatlah yang tenang dalam tidur panjangmu. Kelak, cepat atau lambat, kami juga akan menyusulmu. Dan kita akan sama-sama berada di alam yang jauh lebih indah, mulia, suci, wangi, dan abadi (insyaAllah).

0 Response to "Kehilangan untuk Kali Kedua"

Post a Comment