Menulis

Menulis

Menang Tanpa Mengalahkan Orang Lain



Siapa yang tak ingin sukses? Semua orang pasti ingin sukses. Apakah sukses dalam berbisnis, berkarir, berkeluarga, atau dalam pendidikan. Namun, tidak sedikit orang yang meraih sukses dengan cara mengalahkan, menghina, menginjak, bahkan membunuh orang lain.

Misal dalam bidang perdagangan. Sebagian orang senang jika tokonya laris, sementara toko lain sepi, bahkan tutup. Ada juga yang nekat berjuang agar toko pesaing hancur lebur tak bersisa.

Contoh lain di bidang karir. Tidak sedikit yang tega menjegal temannya agar rekan kerja tak naik gaji atau dapat jabatan. Ada juga yang senang cari muka dengan menghina atau menelikung teman sejawat.

Masih banyak contoh lain yang mungkin bisa Anda ceritakan di kolom komen. Intinya, sukses dengan mengalahkan orang lain terkadang dianggap biasa, bahkan sebuah keharusan.

Nah, semoga kisah sederhana ini bisa memotivasi kita untuk meraih kemenangan tanpa merugikan orang lain. Dalam falsafah Jawa, ajian tingkat tinggi ini disebut "Menang Tanpa Ngasorake".

------

Suatu hari, seorang anak kecil yang miskin ikut lomba sepeda balap di lingkungan RT. Sepedanya butut dan tidak enak dilihat. Maklum, namanya juga anak orang tidak punya.

Sebelum peluit tanda lomba dimulai, sang anak terlihat berdoa lalu membasuhkan kedua tangannya ke wajah. Sejurus kemudian dia dan peserta lainnya melesat ke garis finish yang telah ditentukan.

Beberapa peserta lomba, yang sepedanya jauh lebih bagus, terlihat saling serobot hingga akhirnya berserempetan. Di antara mereka ada yang jatuh karena gagal menjaga keseimbangan.

Di luar dugaan, justru si bocah miskin yang sukses meraih juara satu. Diiringi tepuk tangan penonton, bocah berwajah manis itu maju ke panggung dan menerima hadiah.

Saat hendak pulang, ketua panitia iseng bertanya kepada si anak miskin.

"Nak, aku lihat kamu berdoa sebelum lomba. Kamu berdoa supaya juara satu ya?" tanya bapak ketua panitia.

Dengan polos sang anak menjawab singkat. "Tidak Pak. Saya hanya berdoa agar tidak menangis jika kalah lomba."

Mendengar itu, ketua panitia langsung terharu dan meneteskan air mata. Dia memeluk erat tubuh sang bocah yang begitu tulus menghadapi kenyataan hidup.

-------

Silakan share kisah ini agar semakin banyak orang sukses tanpa mengalahkan teman, karyawan, saudara, atau pihak lain.

0 Response to "Menang Tanpa Mengalahkan Orang Lain"

Post a Comment