Menulis

Menulis

Mengapa Sahabat Kita Mati Muda?


Dalam setahun terakhir, setidaknya tiga sahabat saya mati muda (kurang dari 40 tahun). Yang terakhir adalah Helmi Firdaus, editor kanal politik CNN Indonesia.
Saya sering bertanya, mengapa mereka mati muda? Padahal, secara hitung-hitungan, mereka sedang "on fire". Ibarat mesin, mereka berada pada performa puncak. Enerjik, cerdas, berduit, dan bijak.
Banyak jawaban terkait pertanyaan saya. Salah satu yang paling beken adalah takdir. Ya, takdir. Manusia tak mampu melawan takdir (maut). Jika waktunya habis, ya sudah, habis saja. Urusan penyebab, tak jadi soal, yang pasti harus kembali ke suka bumi atau bersembunyi di balik papan.
Tapi, apakah kita tidak mengambil pelajaran dibanding hanya bilang itu takdir? Saya yakin setiap kita akan berbeda jawabannya.
Bagi yang tahu ilmu kesehatan, pasti ada banyak catatan terkait penyebab manusia mati muda. Bisa jadi karena kebiasaan buruk seperti merokok, alkohol, kurang tidur, stres, minim olahraga, makan sembarangan, dll.
Jika kematiannya akibat kecelakaan, bisa dihubungkan dengan skill berkendara, kemampuan untuk fokus, stamina dalam mengemudi, regulasi pemerintah, adab masyarakat, atau bahkan kondisi jalan dan kendaraan.
Sementara bagi yang paham ilmu agama, pasti akan dihubungkan pada manfaat dan mudharat, pahala dan dosa, surga dan neraka, dan sebangsanya.
"Tidak masalah mati muda. Toh batita, balita, bahkan janin di kandungan banyak yang meninggal dunia. Yang terpenting, selama hidup harus banyak kebaikan ketimbang kesalahan," demikian tausiyah ustadz.
Terlepas apa respons Anda dan saya pada mati muda, yang jelas, hidup kita akan berakhir. Cepat atau lambat, Anda dan saya sama-sama akan kembali ke suka bumi atau bersembunyi di balik papan.
Kalau mati adalah keniscayaan, lalu sepenting apa kita bernapas hari ini?
Jawaban Anda dan saya sangat menentukan seberapa mahal jejak hidup kita. Asal tahu saja, ayam yang tidak sekolah saja bisa dimanfaatkan kotorannya, bulunya, jeroannya, apalagi dagingnya.
Salam ayam, eh salah, salam hidup

0 Response to "Mengapa Sahabat Kita Mati Muda?"

Post a Comment