Di zaman serba informasi seperti sekarang, nyaris 24 jam waktu kita dipenuhi dengan berita. Entah itu di televisi, radio, koran, majalah, situs online, bahkan media sosial.
Yang miris, tak semua berita punya akurasi tinggi. Banyak berita yang justru melenceng dari fakta sebenarnya. Nah, agar tak jadi korban sampah beracun, ada baiknya kita perhatikan beberapa tips berikut:
1. MEDIA
Penting sekali mengetahui siapa pemilik media, apa agama pemiliknya, apa afiliasi politiknya, apa hobinya, siapa saja koleganya, apa madzab ekonominya, dsb. Ini semua sangat berpengaruh pada warna konten yang disajikan.
- Contoh kecil:
Media pro-pemerintah cenderung menampilkan berita-berita keberhasilan kabinet ketimbang mengkritisi atau bahkan mengecamnya. Semua sumber daya yang dimiliki dikerahkan untuk mengamankan pemerintahan. Kalau pun mengkritik, pengemasannya sangat halus. Saking halusnya sampai yang dikritik tidak terasa, he he he.
Asal tahu saja, sekarang ini banyak media gak jelas. Apalagi jika namanya aneh-aneh seperti abal-abal pos, ndobos news dan sejenisnya.
2. PENULIS
Siapa penulisnya? Terpercaya atau tidak? Apa agamanya, apa pendidikannya, apa afiliasi politiknya, apa madzab ekonominya, apa hobinya, ke mana arah hidupnya, siapa idolanya, dsb. Ini semua berpengaruh pada isi tulisan.
- Contoh kecil:
Penulis yang hobi merokok, kecil kemungkinan akan mendukung kebijakan anti-rokok. Yang ada, mereka mengarahkan coretannya agar rokok dihalalkan, bahkan kalau bisa digratiskan, minimal disubsidi.
- Contoh lain:
Orang yang mendukung kapitalis, kecil kemungkinan mengarahkan tulisannya agar pembaca pro-sosialis. Mereka lebih senang meniupkan napas swastanisasi di segala bidang.
3. ADU DOMBA
Ini yang berbahaya. Sebagian penulis/media sengaja mengaduk-aduk emosi pembaca/pemirsanya. Mereka tega mengeruk keuntungan pribadi atau golongan dengan membodohi masyarakat.
FYI, saat ini banyak sekali berita yang ditulis oleh "hantu". Mereka menggunakan akun palsu untuk menyihir pembacanya.
Nah, supaya kita selamat, coba perhatikan kaidah menerima informasi berikut ini:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada mu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6).
Bagaimana, siap jadi pembaca bijak? InsyaAllah siap ya. Resepnya satu: Perluas Wawasan.
grin emotikonojo gampang diapusi yo
grin emotikon
0 Response to "Sssttt, Hati-hati Kalau Baca Berita!"
Post a Comment