Menulis

Menulis

Tragedi Bocah Pemburu Ikan Gatul


Ini cerita iseng, jadi jangan dianggap serius. Bagi yang super sibuk, dilarang keras membaca coretan ini. Tapi, buat yang nganggur jaya, semoga tulisan ini bisa bermanfaat 🙊 he he he.

Dulu, saat masih duduk di bangku SD kelas 3, saya pernah menjajal profesi langka. Profesi itu adalah "pemburu ikan gatul".

Sesuai namanya, job des profesi ini adalah memburu ikan gatul. Bagi yang belum tahu, ikan gatul adalah ikan mini yang hidup di sungai kecil atau got. Ikan seukuran jari kelingking anak-anak itu cocok untuk makanan Arwana.

Kebetulan, persis di depan kampung saya, ada perumahan yang dihuni orang-orang berkecukupan. Di antara mereka ada yang memelihara ikan Arwana.

Suatu hari, saat asyik melintas di perumahan, seorang ibu setengah baya memanggil saya.

"Dik, mau tidak bantu saya cari ikan gatul. Kalau mau, setiap 10 ekor ikan, saya kasih upah 100 rupiah," kata sang ibu.

"Mau bu. Besok saya carikan," jawab saya sigap.

Sesuai janji, keesokan harinya, usai pulang sekolah, saya langsung nyebur ke kali memburu ikan gatul. Alhamdulillah, hari itu dapat 10 ekor. Alhasil, saya pun dapat 100 rupiah.

Sekadar info, jaman dulu, uang 100 rupiah sudah bisa untuk beli gorengan dua. Kalau kurs sekarang mungkin 1.000 rupiah. Ya, lumayanlah untuk ukuran anak SD.

Besoknya, saya kembali mencari ikan gatul di kali dekat rumah. Sama seperti hari pertama, saya pun berhasil membawa pulang 10 ekor ikan. Namun, saat saya serahkan kepada ibu di perumahan, mendadak dia mengubah aturan.

"Sekarang bukan 100 rupiah untuk 10 ekor, tapi 100 rupiah untuk 15 ekor," katanya.

Dalam hati saya bergumam, "Wah, gawat nih ibu. Masak mengganti undang-undang tanpa musyawarah dulu? Weleh, weleh, rugi bandar nih."

Meski berat hati, saya tetap menganggukkan kepala tanda setuju. Saya pun kembali ke kali dan mencari tambahan lima ekor ikan gatul.

Sayang seribu sayang, saat asyik berburu ikan mungil, mendadak telapak kaki kiri saya terasa perih. Sejenak saya cek kaki saya yang kotor terbalut lumpur kali.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, ternyata telapak kaki saya robek akibat terkena pecahan kaca. Saya lihat darah segar mengucur deras. Buru-buru saya mentas dan mencari batu item.

Seperti kata orang tua, kalau terluka akibat terkena kaca atau paku, segera pukul tempat luka dengan batu item. Menurut kepercayaan orang dulu, teknik ini ampuh mencegah infeksi.

Sekitar satu menit kemudian, darah mulai berhenti keluar. Saya pun mencari daun-daunan untuk menutup luka saya. Dengan tali ikat dari gedebog pisang, saya bungkus luka itu untuk kemudian pulang ke rumah.

Bisa ditebak, baru memasuki halaman rumah, Ibu saya langsung menyeringai. Dengan nada tinggi beliau berkata, "Kenapa kakimu? Kok jalannya pincang."

Tak mau berbohong, saya pun menjawab lirih dengan posisi kepala tertunduk, "Kena beling Bu."

"Kok bisa?" tanya Ibu lagi.

"Iya, pas cari ikan gatul," jawab saya deg-deg-an.

"Buat apa ikan gatul?" tanya Ibu dengan nada lebih tinggi.

"Disuruh ibu di perumahan depan itu. Lumayan dikasih 100 rupiah untuk 10 ekor. Tapi, hari ini harus cari 15 ekor untuk 100 rupiah," kata saya memelas.

Mendengar itu, mata Ibu langsung terbelalak. Dengan nada emosi beliau mengecam.

"Gak usah cari ikan gatul lagi. Awas, kalau masih cari. Kamu itu dibodohi sama orang perumahan," kata Ibu sembari menyuruh saya membersihkan diri.

Tanpa sepatah kata pun, saya masuk ke rumah dengan wajah kalah. Dalam hati saya berjanji tidak akan berburu ikan gatul lagi. Istilahnya, uang gak seberapa, tapi risikonya lahir bathin.

Lahirnya, kaki berdarah kena pecahan kaca. Bathinnya, nyesek karena dikadalin mentah-mentah sama orang perumahan plus kena omel Ibu.

Sejak itu, saya melepas profesi berburu ikan gatul. Lagian, ikan gatul kan lucu. Sukanya makan jentik nyamuk. Masak ikan baik kayak gitu dibuat mangsa Arwana? Kan kasihan banget.

Sudah, sampai segini aja ceritanya. Hikmahnya, Anda cari sendiri.

Kalau saya, mencari uang ternyata bisa dilakukan sejak masih kecil. Akan sangat baik jika orangtua mengkondisikan anak-anak belajar mandiri dan bertanggung jawab. Bukan masalah uangnya, tapi membangun etos kerja sejak usia dini.

Terinspirasi dari Abu Rizal Bakrie, konon saat masih kecil, beliau sengaja diberi dua ekor kambing oleh ayahnya. Kambing itu harus dijaga untuk dijual jika sudah gemuk. Dari sini, Pak Abu belajar bertanggung jawab plus menajamkan insting bisnisnya. Terlepas sepak terjang beliau sekarang ini, yang pasti, kisah kambing Pak Abu laik dijadikan teladan. Bagaimana, Anda setuju?

3 Responses to "Tragedi Bocah Pemburu Ikan Gatul"

  1. Assalamu alaikum..
    Salam sejahtera bagi kita semua..
    Perkenalkan nama saya muliadi asal surabaya seorang mantan tki kerja di changhua taiwan, Mohon maaf sebelumnya kalo saya sharing disini saya hanya berbagi cerita siapa tau bisa bermanfaat kepada anda seperti saya.. Saya tidak perna membayangkan kalau saya bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan AKI BALAPATI saya yang dulunya seorang TKI dengan gaji pas"san hanya untuk menutupi hutang orang tua di bank bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya rumah dan usaha sendiri itu semua berkat bantuan beliau.. Saya sangat berterimakasih banyak kepada AKI BALAPATI atas bantuan nomer togelnya walaupun yang saya lakukan ini hal" terlarang dan halal tidaknya hanya tuhan yang tau apa boleh buat kondisi sudah tidak memungkinkan tidak tau harus bagaimana agar hutang orang tua saya sebanyak 300 juta bisa lunas dan alhamdulillah berkat bantuan dari AKI BALAPATI semua bisa lunas Beliau juga bisa bantu melalui nomer togel 2-6 angka, Dana Gaib, Pelet Pelaris, Bagi anda butuh bantuan beliau silahkan call +6282190534451 siapa tau beliau bisa bantu anda.. Sekedar informasi percaya atau tidak yang jelas hanya beliau yang membantu saya sehingga hidup saya sekeluarga bisa berubah jauh lebih baik dari sebelumnya..




    Thanks




    ReplyDelete

  2. Terpaksa sy berucap dsni bahwa cita-citaku menjadi TKW sukses pulang di kampungku sudah tercapai, alhamdulillah.... awalnya aku ikut-ikutan melihat temanku, ternyata setelah kubuktikan hasilnya memang luar biasa ..!!! terima kasih banyak kpd teman aku yg ada di singapura..! berkat postingan dia di halaman facebook TKI Sukses aku baca. Aku bsa kenal nma nya Mbah Suro Guru spiritual PESUGIHAN ANKA GHAIB TOGEL 2D sampai 6D dan PESUGIHAN DANA GHAIB. . pikir-pikir kurang lebih 5 tahun kerja jd Tkw di HONGKONG hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu menharap tp tdk ada hasil sm sekali. Mana lagi dapat majikanku galak, kejam, cerewet, salah sedikit kena marah lagi . Tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja . . itu pun tdk cukup biaya anak di kampung. Tp sy beranikan diri tlpon nmr beliau untuk minta bantuan nya. melalui PESUGIHAN DANA GHAIB Nya . syukur Alhamdulillah benar2 terbukti sekarang. terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini. Aku sudah bs pulang ke kmpung halaman buka usha skrg. jk tman minat ingin tlpn beliau . ini nmr nya +62 82354640471 & 082354640471 siapa tau anda bisa di bantu dan cocok sprti aku . aminn




    ReplyDelete

  3. Q kerja di Hongkong 3 THN dlu Amat trsiksa Majikan gak baik Tiap hari di marahin kerja terus 24 jam jarang istrahat tidur mlm Kerja sampe subuh pgi klo lagi libur sekolah sibuk masak" boro" bisa istrirahat, pokoknya kerja jd TKW Bikin kapok tersiksa batin 3 THN, kebetulan wktu itu ada teman Q kenal namanya Mbah Jenggot di facebook, awalnya Q ikut-ikutan melihat temanku, ternyata setelah kubuktikan hasilnya memang luar biasa..!! katanya sering di bantu sm beliau. ternyata dia seorang guru spritual Pesugihan Anka Togel 2D sampai 6D dan Pesugihan Dana Ghaib , tp Q beranikan diri coba telpon beliau. Tp Q memilih Pesugihan Dana Ghaib nya. Alhamdulillah benar2 terbukti nyata hasilnya, Q di Hongkong bisa pulang ke indonesia degan selamat jg dah Alhamdulilah 😇😇 jika ada teman minat ingin tlpn beliau ini nmr nya +6282291277145 smg bisa di bantu sprti Q. Amin...





    ReplyDelete