Menulis

Menulis

Fokus Menentukan Kebahagiaan


Coba Anda tulis angka 1,2,3 dengan jarak masing-masing angka sekira 10 cm. Setelah itu, mundur dua langkah lalu lihat angka 2. Pelototi angka 2 seraya berteriak "I Like Kulkutuk.com". Apa yang terjadi?

Ya, benar. Tidak terjadi apa-apa. Angka 1 2 3 tetap tidak berubah. Mereka diam seperti sebelum Anda pelototin. Bedanya, kini Anda terlihat aneh karena mau melakukan hal konyol :D qiqiqi...

Eit, jangan ngambek dulu. Percobaan tadi ada tujuannya. Ketika Anda fokus pada angka 2, maka angka 1 dan 3 mendadak samar. Meski terlihat, tapi bentuk, warna, dan ukuran angka 1 dan 3 berubah. Gak percaya? Coba aja sekali lagi, he he he.

Yup, itulah keterbatasan mata manusia. Ia hanya bisa fokus pada satu titik saja. Ketika fokus dialihkan, obyek sebelumnya otomatis menjadi kabur.

Demikian juga dengan mata hati. Ketika kita fokus mengejar duniawi, besar kemungkinan hal-hal ukhrowi (akhirat) menjadi kabur. Jadi, jangan heran kalau lagi semangat kerja, ingatan kita tentang akhirat jadi terpinggirkan.

Fenomena ini pernah diabadikan dalam Hadist Muslim. Handholah Al-Asadi RA, seorang sahabat Nabi, pernah curhat.

"Ketika mendengar nasehat tentang surga neraka, seolah keduanya ada di depan mata. Tapi, pas sudah pulang, kumpul lagi bersama anak-istri dan bercanda sana-sini, ingatan surga-neraka nyaris hilang," tutur Handholah.

Nabi Muhammad SAW pun menjawab, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian tetap berada dalam perasaan sebagaimana yang kalian rasakan ketika berada di sisiku dan selalu ingat demikian, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian (hingga mereka mengucapkan salam kepada kalian) di atas tempat tidur kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Handholah, ada saatnya begini dan ada saatnya begitu."

Kembali ke tema utama: FOKUS. Ketika kita fokus pada satu titik, maka titik yang lain menjadi kabur. Dibutuhkan kemampuan melirik canggih agar angka 1,2,3 bisa tetap terlihat dalam satu sapuan pandangan.

Pun demikian dalam hidup. Sering kali kita terlalu sedih karena kehilangan sesuatu atau ditinggalkan orang tercinta. Padahal, masih banyak nikmat lain yang tak kalah indah. Allah sendiri mengklaim jumlah nikmatnya tak terhitung (QS Annahl 18).

- Siapa yang menjaga alam semesta agar bumi tak terhempas benda-benda angkasa?

- Siapa yang menjaga denyut jantung, aliran darah, dan sistem pernapasan ketika kita lelap tertidur.

- Siapa yang menjaga keseimbangan sel darah putih dan darah merah agar tak saling memangsa?

- Dan masih banyak lagi kejadian di luar kuasa manusia.

Kesedihan muncul karena kita terlalu fokus pada musibah. Nabi Muhammad SAW sendiri melarang umatnya untuk putus asa. Beliau ingin orang Islam bisa cepat "move on" dan fokus pada hal lain yang lebih bermanfaat.

Sebagai penutup, kembali pelototin angka 2 dan teriakkan, "I Like Kulkutuk.com". Apa yang terjadi? Ya, Anda terlihat aneh :D qiqiqi ...

Salam fokus untuk bahagia

0 Response to "Fokus Menentukan Kebahagiaan"

Post a Comment