Menulis

Menulis

Cinta

Sesekali kita bicara cinta. Bagi yang mau baca, dipersilakan. Bagi yang ingin skip, ya boleh-boleh saja. Daripada kecanduan, mending cari bacaan lain :D qiqiqi...

Saya yakin, setiap kita, terutama yang berusia lebih dari 17 tahun, pernah merasakan "getaran aneh" yang membuat hidup begitu indah.

Sinar matahari yang biasanya biasa-biasa saja, berubah jadi hangat sehangat senyum si dia.

Deduanan yang biasanya biasa-biasa saja, berubah jadi indah seindah canda si dia.

Hembusan angin yang biasanya biasa-biasa saja, berubah jadi segar sesegar tawa si dia.

Bahkan, menurut penyanyi legendaris Iwan Fals, cinta bisa membuat tai kucing rasa cokelat (iihhh... Bang Iwan jorok deh :D

Ya, semuanya mendadak begitu wangi, begitu harum, begitu semerbak, begitu manis, begitu gurih, begitu lezat, dan begitu bersemangat.

Menurut para peneliti, terjadi reaksi kimia maha dahsyat ketika seseorang jatuh cinta. Tubuh mengeluarkan berbagai hormon seperti orepinefrin, dopamin, dan phenylethylamine. Inilah mengapa orang yang jatuh cinta merasa berdebar-debar tapi bahagia.

Helen Fisher, seorang antropolog dan peneliti tentang cinta dari Rutgers University menyebut hormon-hormon tersebut juga memicu kegembiraan, energi yang kuat, sulit tidur, perasaan merindu, hingga kehilangan nafsu makan.

Wow, dahsyat sekali ya efek jatuh cinta? Benar-benar melayang, terbang tinggi di awan-awan.

Sayang, kebanyakan orang hanya sekali jatuh cinta. Begitu cinta itu pergi, sinar matahari kembali biasa-biasa saja. Deduanan hijau juga biasa-biasa saja. Hembusan angin pun terasa biasa-biasa saja.

Bayangkan betapa bahagianya jika kita setiap hari jatuh cinta? Hormon endorfin terus-terusan diproduksi di dalam otak sehingga tiada hari lewat tanpa keindahan cinta.

Sebagian orang mencari cinta baru demi merasakan jatuh cinta. Mereka bahkan nekat menjalin hubungan terlarang demi terus menggelorakan cinta.

Ada juga yang mereview cinta dengan menikmati lagu kenangan atau film masa lalu. Mereka membangkitkan gairah cinta yang terkubur entah di mana.

Ada juga yang mengunjungi tempat-tempat "keramat" yang dulu dihinggapi cinta.

Di era digital seperti sekarang, banyak juga yang membangkitkan cinta dengan mengintip akun media sosial milik si dia (ojo ngacung mengko konangan :D

Anda sendiri bagaimana? Apakah setiap hari merasakan jatuh cinta? Atau justru terjebak dalam lamunan cinta?  

Apapun jawaban Anda, ada Sang Maha Cinta yang diam-diam mencintai Anda melebihi cintai Anda pada si dia, bahkan cinta Anda pada diri Anda sendiri.

Dia tak pernah bosan menunggu cinta hamba-hambaNya, meski berkali-kali dijauhi, dilupakan, bahkan dikhianati.

Bimbing kami wahai Sang Maha Cinta. Tetapkan kami dalam cintaMu yang sejati dan abadi. Aamiiin

0 Response to "Cinta"

Post a Comment