Menulis

Menulis

Nabi Muhammad dan Kopi Sianida

Nyaris semua pemilik akun medsos pernah melihat meme (gambar olok-olok) tentang dugaan kasus pembunuhan dengan kopi sianida. Banyak di antara meme itu yang menggelitik hati, bahkan mengundang tawa. Saking hebohnya, tak sedikit yang dengan semangat men-share meme-meme itu.

Bagi Anda non-muslim mungkin tak masalah melakukan kegiatan iseng seperti itu. Mungkin kepercayaan Anda menghalalkan perbuatan tersebut. Tapi, bagi Anda yang setiap hari bersyahadat, menyebarluaskan meme kopi sianida adalah hal yang "ditangisi" Baginda Nabi Muhammad SAW.

Makhluk paling mulia di jagat raya itu sangat sedih jika ada pengikutnya yang menyakiti orang lain (bahkan binatang sekalipun). Meski tersangka dan korban mungkin sama-sama non-muslim, tapi mereka tak boleh dihinakan. Apalagi, tersangka belum terbukti bersalah. Proses hukum masih berjalan sehingga asas praduga tak bersalah harus dijunjung tinggi.

Baginda Nabi sepanjang hidupnya terjun ke medan perang lebih dari lima kali. Beliau bertaruh nyawa demi menegakkan syariat paling mulia di muka bumi ini. Salah satu syariat itu adalah tidak menghinakan martabat manusia, termasuk mereka yang disangka melakukan kejahatan.

Coba perhatikan pesan dari Sang Pemilik jagat raya di Surat Alhujurat ayat 12:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.”

Piye, ciamik kan ajaran Islam? Mangkane ngaji sing bener ben ora melu ngeshare gambar sing Kanjeng Nabi ora ridho.

(Bagaimana, keren kan ajaran Islam? Makanya ngaji yang benar biar tidak ikut-ikutan nge-share gambar yang Baginda Nabi tidak suka)

Stop sharing sianida meme!!!

0 Response to "Nabi Muhammad dan Kopi Sianida"

Post a Comment