Menulis

Menulis

Dia Pergi untuk Diikuti



Matamu terpejam,
Tubuhmu dingin dan kaku,
Membujur diam tak bernyawa...

Meski telah tiada, wajahmu nampak cakap, bersih, suci, dan berseri-seri. Tak terlihat tanda engkau pernah sakit. Benar-benar tenang dan damai.

Sobat, sungguh cepat kau meninggalkan kami. Padahal, masih banyak rencana yang bisa kita wujudkan. Masih banyak amal kebaikan yang membutuhkan campur tanganmu.

Senyummu, candamu, tawamu, benar-benar tak tergantikan.

Di tengah kehidupan yang makin egois, kau ajari kami arti ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran.

Kau contohi kami bagaimana mencari ridho Ilahi tanpa kenal lelah, apalagi mengeluh.

Kami tahu, kini kau lebih senang berada di sisi-Nya. Penciptamu juga ingin kau istirahat dari kesibukan duniawi.

Mohon maaf atas semua kesalahan, kekurangan, kebodohan, dan keegoisan kami.

Terima kasih, jazakallahu khoiro atas semua kebaikan yang pernah kau berikan.

Terima kasih, jazakallahu khoiro atas semua ilmu yang pernah kau ajarkan.

Terima kasih, jazakallahu khoiro atas senyuman, tawa, canda, dan semua kenangan.

Tak usah kau merasa sendiri. InsyaAllah doa kami selalu menyertaimu.

Selamat jalan Pak Prapto. Semoga semua dosamu terampuni dan amal baikmu diterima. Dan semoga, kami bisa meneladani perjuanganmu.

Aamiiin

0 Response to "Dia Pergi untuk Diikuti"

Post a Comment