Menulis

Menulis

Fenomena Ngeri Sholat di Depan Imam


Saya dapat tulisan ini (lihat gambar) dari seorang sahabat di Facebook. Kata-katanya sederhana, tapi maknanya dalam sekali. Jarang, bahkan tak pernah sholat ke masjid, tapi di hari kematian, justru berada di depan imam.

Sungguh ironi. Saat hayat di kandung badan, kesibukan membuat lalai dengan rumah Allah. Tuntutan perut terus melilit hingga melupakan Sang Pencipta. Padahal, semua tahu, ujung dari kehidupan adalah kematian.

Sudah banyak nasihat, tausiyah, kata-kata bijak tentang sholat. Tapi, tidak semua kaum muslimin sudi mengambil manfaatnya.

Bagi yang belum ajeg menyambangi masjid, cobalah langkahkan kaki menuju rumah Allah. Jika masih terasa berat, bayangkan indahnya melapor kepada Dzat yang Maha Baik. Dari-Nya, kita memohon agar diperbaiki apa saja yang menyulitkan kita.

Dia juga Maha Kaya sehingga kita bisa memohon untuk dilancarkan rejeki kita dan keluarga.

Dia juga Maha Jenius sehingga kita bisa meminta ilmu untuk menjalani kehidupan yang sukses dunia-akhirat.

Dia juga Maha Perkasa sehingga kita bisa minta perlindungan dari orang-orang yang berniat jahat kepada kita dan keluarga.

Dia juga Maha Mendengar sehingga kita bisa berkeluh kesah atas duka cita yang melanda.

Dia juga Maha Pengampun sehingga kita bisa meminta maaf atas kesalahan, kejahatan, kebodohan, kelalaian, kesombongan, dan kelaliman kita.

Hanya 15 menit sholat di masjid bersama imam. Tapi efek dari kehadiran itu, insyaAllah akan berasa tidak hanya di dunia, tapi juga alam baka.

Kalau cepat atau lambat kita akan BERTEMU dengan-Nya, mengapa kita tidak rajin BERTAMU ke rumah-Nya?

0 Response to "Fenomena Ngeri Sholat di Depan Imam"

Post a Comment