Menulis

Menulis

Karena Valentino Rossi Sudah Mulai Tua


Dunia balap geger. Penyebabnya, penunggang Movistar Yamaha, Valentino Rossi diyakini sengaja menendang Rider Repsol Honda Marc Marquez hingga tersungkur. Insiden ini memaksa The Doctor harus "rela" kehilangan mahkota juara.

Pertanyaan pun muncul. Mengapa Rossi tega berbuat curang? Apakah semata gregetan dengan Marquez yang suka "menggodanya"?

Menurut penerawangan kulkutuk.com, aksi tak terpuji Rossi salah satunya adalah faktor usia. Ya, Rossi tak lagi muda.

Seiring bertambahnya usia, Rossi semakin sensitif, apalagi jika harus bersaing dengan "anak-anak kemarin sore". Ditambah sindrom power yang melekat di pundaknya membuat Rossi enggan diusik. Alih-alih benci Marquez, Rossi justru melakukan tindakan "konyol".

Kini, sang superstar harus rela tak hanya kehilangan trophi, tapi juga nama besar. Sehebat apapun reputasinya, nila setitik telah merusak susu sebelanga. Predikat curang terlanjur menempel di singgasananya.

Andai saja Rossi bisa lebih sabar. Andai saja Rossi bisa lebih bijak, tentu insiden Sepang bisa berubah 180 derajat. Namun apa lacur, nasi sudah jadi bubur. Sementara tukang bubur juga sudah naik haji.

Semoga insiden Sepang bisa membuat kita, terutama yang berusia di atas 35 tahun, lebih mawas diri. Umur boleh bertambah, tapi pemikiran harus semakin tenang dan bijak.

Memikirkan nasib Rossi, saya jadi teringat nasihat Pendiri sekaligus Direktur Sekolah Alfalah, Ciracas, drg. Wismiarti Tamin. Suatu hari saya bertanya kepada beliau.

"Bu, apa yang harus kita lalukan jika saat berbicara di depan umum, tiba-tiba kita dijatuhkan oleh salah satu audien? Bagaimana sikap kita?" tanya saya.

Dengan tenang Bu Wismi menjawab, "Itu executive function-nya harus kuat Pak Gem. Kita harus bisa berpikir ekstra cepat untung rugi setiap tindakan yang akan kita ambil. Kabar baiknya, kemampuan ini bisa dilatih."

MasyaAllah, jawaban yang sangat brilian. FYI, executive function adalah proses neuropsikologi yang tidak dapat dilihat, yaitu proses kognitif atau proses mental di dalam prefrontal cortex yang diubah menjadi self-regulation. (mudeng ora son? :D qiqiqi... Kalau belum jelas, search di google aja ya. Saya sendiri juga masih samar-samar :D

Kulkutuk tetap dicinta, mohon maaf bila ada salah :D Sampai ketemu di sirkuit Valencia dua pekan lagi. InsyaAllah.

0 Response to "Karena Valentino Rossi Sudah Mulai Tua"

Post a Comment