Menulis

Menulis

Mengapa Orang Pandai Tak Mesti Kaya?


Pernah ketemu tidak dengan orang yang pandai tapi miskin? Ada juga yang bodoh tapi hartanya di mana-mana?

Sekadar cerita, saya punya beberapa sahabat yang pinternya minta ampun. Sebagian mereka ada yang jebolan kampus-kampus bermutu. Tapi, sampai sekarang, hidupnya jauh dari kaya. Mereka tinggal di rumah sederhana, bahkan kontrakan kecil.

Ada juga beberapa rekan wartawan yang pandainya luar biasa. Mereka rajin baca buku, riset, dan menulis. Tapi, tetap saja nasib mereka jauh dari berlimpah harta.

Menurut pengamatan kulkutuk.com, ada beberapa sebab mengapa kepandaian seseorang tak mendongkrak pundi-pundi rupiah. Berikut di antaranya:

KECERDASAN JAMAK
Di dunia pendidikan dikenal istilah multiple intelligence atau kecerdasan jamak. Artinya, setiap manusia dianugerahi banyak kecerdasan. Pandai di satu bidang, bukan jaminan seseorang bisa hidup laik. Dibutuhkan kecerdasan lain yang tak kalah pentingnya.

Misal, hanya pintar di dunia tulis menulis, tapi, tak pandai menjual tulisan. Alhasil, tulisan yang hebat tak membuahkan kekayaan.

Contoh lain, jago di bidang sains atau olahraga, tapi minim ilmu keuangan. Alhasil, meski sempat diguyur rejeki, tetap saja ujung-ujungnya jatuh miskin. Ibarat kata: nguli, main bola, nguli lagi :D

IDEALIS
Ini yang banyak terjadi di Indonesia. Sebagian orang pandai, bahkan jenius, idealisnya minta ampun. Beberapa di antara mereka sengaja hidup sederhana. Mereka tidak mau menumpuk-numpuk harta. Cukup hanya untuk hidup sehari-hari bersama keluarga tercinta.

Mereka juga sama sekali "say no to" suap, menjilat, kongkalikong, clemat-clemut, apalagi korupsi. Mereka benar-benar hidup di bawah cahaya nurani.

"Lebih baik hidup apa adanya ketimbang harus makan uang haram."

"Lebih baik tidak naik jabatan ketimbang harus menggencet teman sendiri."

"Lebih baik hidup susah sekarang daripada geblek di akhirat."

Benar apa kata sahabat saya Mas Ambang Priyonggo. Pernah suatu hari dia berkata, "Jangan salah Gem, orang-orang kaya itu belum tentu lebih pandai dari kamu. Di Jakarta banyak cara pintas untuk jadi kaya, he he he."

Kalimat itu terlontar saat kami berdua naik mobil tua menyusuri jalanan Jakarta. Saya, yang baru beberapa hari menginjakkan kaki di Ibu Kota, kagum dengan banyaknya mobil mewah yang berseliweran (ndeso, ndeso, katrok, he he he.

Hidup memang pilihan kawan. Setiap keputusan selalu ada konsekuensinya, berujung surga atau neraka ;)

0 Response to "Mengapa Orang Pandai Tak Mesti Kaya?"

Post a Comment