Sering kali tanpa sadar sebagian kita merasa lebih dari orang lain. Lebih pandai, lebih hebat, lebih alim, lebih berpengalaman, lebih khusyuk, lebih tawadhu, lebih baik, lebih banyak pahala, lebih benar, lebih suci, lebih berjasa, bahkan lebih dekat dengan Sang Pencipta. Padahal, siapa sebenarnya kita hanya kita dan Allah yang tahu.
Mari jawab pertanyaan ini:
1. Saat masih kecil, berapa kali kita menyakiti diri sendiri, orangtua, tetangga, bahkan binatang?
2. Saat masih muda, berapa kali kita menyakiti diri sendiri, orangtua, saudara, tetangga, teman, guru, pengguna jalan, lingkungan, bahkan orang yang tidak kita kenal?
3. Saat dewasa, berapa kali kita menyakiti diri sendiri, orangtua, saudara, tetangga, teman, pengguna jalan, pasangan, atasan, bawahan, lingkungan, bahkan orang yang tidak kita kenal?
4. Saat kita tua, berapa kali kita menyakiti diri sendiri, orangtua, saudara, tetangga, teman, pengguna jalan, pasangan, anak, atasan, bawahan, lingkungan, bahkan orang yang tidak kita kenal?
5. Saat kita hidup, berapa kali kita "menyakiti" Sang Penguasa? Kita berburuk sangka kepadaNya, kita mengumpatNya, kita menyalahkanNya, kita melupakanNya, bahkan kita sering menganggapNya tidak ada.
Sungguh indah pernyataan Muhammad bin Waasi' rahimahullah yang tercatat di Siyaar A'laam An-Nubalaa' 6/120.
لَوْ كَانَ لِلذُّنُوْبِ رِيْحٌ مَا جَلَسَ إِلَيَّ أَحَدٌ
"Jika seandainya dosa-dosa itu mengeluarkan bau, maka tak seorangpun mau duduk denganku."
Perkataan di atas disampaikan Muhammad bin Waasi' rahimahullah lantaran banyak orang yang memuji keilmuan dan karya tulisnya.
Semoga Allah mengampuni dosa, salah, dan aib kita. Aamiiin.
----------
Dari guru saya, ustadz H. Agus Nugroho
0 Response to "Merasa Lebih dari Orang Lain"
Post a Comment