Menulis

Menulis

Pasangan Gak Bermutu, Enaknya Diapakan?



Ini topik sangat panas. Bahkan, menurut saya, lebih panas daripada kenaikan harga BBM.

Saking panasnya, banyak sekali pasangan di negeri ini yang tak kuat menanggungnya. Ujung-ujungnya stress, uring-uringan, galau tak berujung, gila, bahkan ada yang nekat mengakhiri hidup orang lain, maupun diri sendiri (naudzubillahi min dzalik).

Okay, buat Anda yang pasangannya bermutu, mungkin santai saja dengan judul di atas. Bahkan, bisa jadi cengar-cengir atau mesam-mesem.

"Bukan gue banget Cin. Alhamdulillah, pasangan gue 100% bermutu. Top abizzzzz, ga ada sisa."

Tapi, bagi Anda yang merasa ditakdirkan berpasangan dengan orang yang gak bermutu, bisa jadi judul tersebut bikin hati gak nyaman.

Maaf, maaf, maaf. Saya tak bermaksud meresahkan Anda. Melalui coretan ini, saya hanya mencoba mengajak Anda bangun dari suasana melow, meratapi nasib, atau bahkan sedih tak berkesudahan.

Tidak, saya tidak akan menasehati Anda dengan "rumput tetangga jauh lebih hijau." Saya yakin Anda sudah hapal pribahasa itu, bahkan mungkin bosen mendengarnya. Klise Cak Gem, klise.

Yup, selain klise, peribahasa itu saya kira kurang relevan untuk saat ini, terutama buat mereka yang tinggal di kota besar.

Kenapa? Karena sekarang ini makin banyak tetangga yang gak punya pekarangan (pekarangan aje kagak punye cing, bijimana nanem rumputnye). Mikirrrr??? :)

Sudah, sudah, berhenti ndobosnya. Jangan terlalu banyak bergurau. Sekarang kita kembali ke laptop.

Sekali lagi, saya ajak Anda untuk tidak terlalu lama merenungi nasib. Meski hidup terkadang terasa berat, cobalah selalu bersikap tenang dan move on.

Kalau memang takdir Anda berjodoh dengan pasangan gak bermutu, berarti Anda cuma punya dua pilihan. Ya, dua pilihan. Kagak lebih.

Pertama, lem biru. Sudah tahu kan kepanjangannya apa? Yup, lempar yang lama ganti yang baru. Putus. Divorce. Cerai. Good bye. Cut. Sayonara. Tamat. The end. Katam. Selamat tinggal. Wassalam, dll yang sejenis.

Pertinyiinnyi. Pertinyi-innyi.

Anda sudah benar-benar siap dengan segala risikonya? Anda siap hidup menjomblo? Anda siap dilabeli janda, duda atau bujang lapuk? Anda siap punya anak korban broken-home? (bagi yang punya keturunan).

Mikiirrr???

Pilihan kedua, Anda bertahan dengan semua ketidaknyamanan. Mulai dari bau badan yang penguk, duit cekak, ngaplokan, selingkuh, judi, mabuk bae, jorok, males, kebelit utang, jablay, ndobos, ngomelan, dll yang dianggep banyak pihak gak bermutu.

Ya, Anda hanya punya dua pilihan. Pertama atau kedua. Kedua atau pertama. Tidak ada pilihan ketiga.

"Eh, ada Cak Gem pilihan ketiga. Kita berdoa dan menasehati pasangan agar bisa berubah lebih baik."

Menurut saya itu bukan pilihan Bro. Itu konsekuensi jika harus memilih tetap bersama. Celaka 12 jika mantap bertahan tapi membiarkan ketidakmutuan terus terjadi.

"Aku usul Cak Gem, bagaimana kalau kita selingkuh. Atau minimal cari teman tapi mesra sekali (ttms)?"

He he he, maaf saya agak kasar. Apa bedanya kelakuan itu dengan tikus curut pakai topi yang mencuri Chiki saat penghuni sedang bermimpi? Gak gentle blas Bro :)

Tidak, sama sekali saya tak berniat membuat Anda resah dengan hidup Anda. Atau membuat Anda makin pusing.

Sekali lagi, saya hanya ingin membangunkan Anda dari cara berpikir yang melow, meratapi nasib, atau bahkan sedih tak berujung.

Bro and Sis, please listen to me carefully! (he he he, lama-lama saya kayak Mario Teguh. Salam lemper :)

Hidup = tidak ideal.

Atawa bisa dibalik.

Tidak ideal = hidup.

Selama Anda masih bernapas, tak akan ada yang ideal dalam hidup ini. Mengapa? Karena Sang Pencipta sejak awal mendesain planet bumi as a testing ground for all human being (QS Al-Ankabut ayat 2)

Anda akan selalu dihadapkan pada persoalan-persolan yang datang silih berganti. Mulai dari yang paling ringan, sampai yang kelas berat.

Tujuannya satu. Supaya Allah tahu, mana hamba-hambaNya yang paling baik hingga akhirnya pantas dimasukkan surga (QS Al-Mulk ayat 2)

"Lha terus piye enake Cak Gem? Lanjut or pegatan? Sampeyan muter-muter ae ket mau. Dasar penulis gak jelas :("

Anda sendiri yang memilih. Karena Andalah yang menjalani hidup Anda. Yang saya yakini, Allah selalu beserta hamba-hambaNya yang bersabar.

Baik yang bersabar untuk bertahan (jika itu yang terbaik). Atau yang bersabar dengan jadi single fighter (jika ini yang terbaik).

Selama puluhan tahun menghirup oksigen di planet biru, saya melihat banyak sekali teman, kolega, rekan, tetangga, sahabat, dan kerabat yang terjebak dalam complicated relationship.

Mereka berkutat dalam apa yang mereka sebut penderitaan. Namun, mereka tak melakukan apa-apa kecuali hanya nggrundel, mencaci, dan hal-hal negatif lainnya.

Stop melow, meratapi nasib, sedih berkepanjangan, apalagi putus asa. Semua hal negatif itu, dalam sejarah manusia, tak pernah menyelesaikan masalah.

Buatlah keputusan terbaik secepatnya. Jika perlu libatkan orang-orang bijak untuk merancang masa depan. Setelah itu, hadapi semua konsekuensinya dengan hati terbuka.

Ingat, hidup cuma sekali, buatlah jadi berarti.

Salam kuat. Salam sabar. Salam ikhlas.

Semoga Anda dan saya termasuk hamba-hamba yang bahagia, bagaimanapun keadaannya :)

-----------
Oh ya, bagi yang ingin menambahi, mengurangi, bahkan mengkritik coretan ini, dengan senang hati saya mempersilakan Anda menulisnya di kolom komen.

Semoga apa yang kita tuangkan dalam FB bisa membantu teman-teman yang sekarang bermasalah dengan pasangannya. Minimal jadi angin segar yang menyejukkan jiwa.

0 Response to "Pasangan Gak Bermutu, Enaknya Diapakan?"

Post a Comment