Menulis

Menulis

Potret Wanita Pejuang Pendidikan di Indonesia



Banyak kisah manis di Pelatihan Pendidikan Orang Tua (PPOT) level 1 yang berakhir 12 Februari 2015. Salah satunya kehadiran sahabat-sahabat baru yang luar biasa. Di antara sahabat itu adalah Ibu Fauziah Fauzan El Muhammady.

Di mata saya, wanita kelahiran Padang, 5 Januari 1971 itu adalah sosok pelanjut perjuangan R.A Kartini. Betapa tidak, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mendampingi putra-putri Indonesia meraih masa depan lebih baik.

Sehari-hari, wanita yang akrab disapa Bu Zhi Zhi ini menjabat sebagai Direktur Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Salah satu institusi pendidikan tertua di Tanah Air itu dihuni lebih dari 2.000 murid.

Sadar akan tanggung jawab yang begitu besar, Bu Zhi Zhi tancap gas memperdalam sejumlah disiplin ilmu. Beliau terus berburu pengetahuan dari para pakar pendidikan, tak terkecuali Direktur sekaligus Pendiri Sekolah Alfalah, Drg Wismiarti Tamin.

Yang menarik, Bu Zhi Zhi kenal Bu Wismi secara tidak sengaja. Saat berada di Jepang, dia mendapat kabar dari salah satu wali murid bahwa ada sistem pendidikan di Indonesia yang bermutu tinggi.

Sistem itu bahkan telah lama diterapkan di sebuah sekolah yang berlokasi di Ciracas, Jaktim. Penasaran dengan informasi tersebut, Bu Zhi Zhi langsung melakukan observasi.

"Alhamdulillah saya pernah berkunjung ke berbagai negara di antaranya Amerika Serikat, Finlandia, Australia, Belanda, dan Jepang. Perjalanan itu saya lakukan demi mencari sistem pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia," tuturnya suatu siang.

"Setelah saya ke Alfalah, saya berkesimpulan bahwa sistem pendidikan yang diajarkan di sini benar-benar sesuai standar mutu yang kami cari," ungkap Bu Zhi Zhi.

Sebelum ikut PPOT level 1, Bu Zhi Zhi terlebih dahulu menghatamkan PPOT level 2 dan 3. Rencananya, beliau akan melanjutkan PPOT hingga level 6.

Beruntung saya bertemu dan akrab dengan Bu Zhi Zhi. Apalagi sebelum menyudahi PPOT level 1, Bu Zhi Zhi menghadiahi saya dua buku karyanya.

Buku itu berjudul "Aku Datang Wahai Kekasih" dan "My Big Dream, Meraih Impian Terbesar Hidupku."

Buku pertama berkisah tentang perjalanan spiritual Bu Zhi Zhi saat menjadi tamu Allah pada 2006. Buku ini mendapat kehormatan sebagai salah satu buku referensi haji di National Library Singapore.

Sedangkan buku kedua mengulas tahapan meraih mimpi, khususnya bagi para lulusan SMA atau sederajat dalam menentukan jurusan di perguruan tinggi.

Selain aktif menulis buku, Bu Zhi Zhi sering menjadi pembicara dan trainer di berbagai penjuru Tanah Air, bahkan luar negeri. Meski usianya terus bertambah, Bu Zhi Zhi mengaku tak bosan untuk selalu berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Berkat perjuangan yang tak kenal lelah, beliau dianugerahi banyak penghargaan, salah satunya "Top Fifty Leader Indonesia" pada 2013.

Ckckck... keren bingitz ya Bu Zhi Zhi. Semoga makin banyak perempuan Indonesia yang mengikuti jejak mulianya.

"Kalau ada waktu silakan Mas Gem berkunjung ke Padang Panjang. Kami ada guest house untuk para tamu. Kita bisa berdiskusi banyak hal tentang pendidikan di Indonesia," kata Bu Zhi Zhi.

"Bulan Mei ini kami InsyaAllah ke Jepang. Kami akan mendampingi 40-an murid Padang Panjang magang di sana. Silakan kalau Mas Gem mau ikut," imbuhnya.

Dalam hati saya berkata, "Kalau free of charge insyaAllah saya siap berangkat kapan saja, he he he." (yang ini bercanda lho Bu Zhi Zhi. tapi kalau dianggap serius apa boleh buat,🙊qiqiqi. maklum Bu, kebawa suasana liputan)

Okay, selamat berjuang Bu Zhi Zhi, sahabat baruku. Semoga anak Indonesia makin jaya, tak hanya di dalam negeri, tapi juga kancah internasional. Aamiiin

0 Response to "Potret Wanita Pejuang Pendidikan di Indonesia"

Post a Comment