Menulis

Menulis

Renungan Kecantikan untuk Perempuan



99,9999% perempuan di dunia ini ingin tampil cantik. Bahkan kalau bisa, menjadi yang tercantik. Mikiirrr? (survey ala Cak Lontong)

Sebagian dari mereka rela memborong aneka jenis kosmetik yang terkadang tidak cocok dengan kulitnya. Walhasil, bukan cantik yang didapat, tapi justru musibah.

Ada juga perempuan yang nekat operasi plastik demi tampil sempurna. Hidung dimancungin, dada dibesarin, pantat pun digedein.

Tidak hanya itu, sebagian perempuan ada yang berani diet mati-matian. Mulai dari sama sekali tidak makan nasi, puasa seminggu ngebleng, sampai memelihara cacing pita di tubuhnya. Ujung-ujungnya, diet mati-matian itu pun menjadi mati beneran (Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun).

Yang terkini, banyak perempuan yang hobi memanipulasi foto. Kalau dulu agak susah karena harus pakai photoshop. Tapi kini kaum Hawa bersorak hore lantaran punya beragam aplikasi gratis. Salah satu yang paling masyhur adalah Perfect 365.

Perempuan yang wajahnya tembem bisa ditirusin. Mata yang sipit bisa dilebarin. Alis yang berantakan bisa dirapiin. Kulit yg item bisa diputihin. Hidung yang pesek bisa dimancungin. Bibir yang memble pun bisa dibikin seksi, merah merona.

Tak jarang, saking banyaknya dipermak, sampai-sampai wajah asli dan hasil rekayasa berbeda jauh, nyaris tak dikenali. Saat dipasang di sosmed, kerabat dan sahabat, bahkan pasangan sendiri pangling bukan kepalang.

"Ini beneran kamu mbak?," demikian bunyi kebanyakan komen di FB dan sejenisnya.

Yup, memang kodrati perempuan adalah tampil cantik. Salah satu fungsi naturalnya adalah menjaga kelestarian umat manusia di Planet Biru. Cantik untuk memikat lawan jenis kemudian menikah dan punya anak.

Saya, sebagai laki-laki kadang iseng bertanya untuk apa semua kamuflase berlebihan itu?

Mengapa perempuan banyak yang habis-habisan hanya untuk tampil menawan?

Sebagian perempuan menjawab jujur.

"Ya sudah pasti untuk tampil lebih menariklah Cak Gem. Siapa sih yang nggak pingin punya wajah tirus, mata tajam, dan hidung mancung. Kepo bingit sih sampeyan jadi cowok. Dasar penulis kurang kerjaan."

Ada juga yang menjawab setengah jujur.

"Cuman iseng-iseng aja Cak Gem. Buat lucu-lucuan. Nggak serius kok ini."

Ada juga jawaban yang terselip di antara prinsip ekonomi alias bisnis.

"Aku kan dagang kosmetik sama pakaian. Karena gak punya model, akhirnya aku sendiri yang jadi modelnya. Prinsip ekonomi Cak Gem. Kalau aku tampil apa adanya kurang ciamik nanti. Nggak laku dong daganganku. Sampeyan mau tanggung jawab?"

Jujur, saya sebagai laki-laki, amat sangat senang sekali nemen melihat perempuan cantik. Namun, ketika melihat perempuan yang memaksakan, sekali lagi memaksakan, tampil lebih cantik, kadang hati ini justru keki bahkan kasihan.

Sering saya mbatin, "Oalah mbak-mbak, oalah bu-bu, oalah ning-ning, oalah non-non, ingin kelihatan cantik saja sampai seperti itu perjuanganmu."

Khusus bagi pembaca kaum muslimah, coba renungkan sabda Baginda Nabi Muhhamad SAW di Hadits Muslim No. 3966 berikut ini:

"Allah melaknat perempuan yang menato dan minta ditato, perempuan yang menyukur alis dan minta dicukur, perempuan yang mengikir gigi dan minta dikikir, supaya kelihatan cantik dengan mengubah ciptaan Allah."

Secara pribadi, plus mewakili laki-laki yang sekarakter dengan saya, kami lebih senang melihat perempuan tampil anggun daripada cantik, apalagi yang kamuflase.

Cantik belum tentu membuat laki-laki kesengsem lahir batin. Kalaupun ada cowok yang terpikat karena kecantikan polesan, biasanya tuh cowok jenis buaya air asin atau serigala berbulu kelinci. Mereka melihat perempuan dengan nafsu, hanya dari tampilan luarnya saja.

Kalau bagi laki-laki seperti kami, lebih senang melihat perempuan yang anggun. Yang tidak banyak polesan, namun punya karakter kuat dan jiwa yang menyejukkan.

Istilah kata, sekali dia tersenyum, mak jleb, langsung menancap di hati, pikiran, dan jiwa. Meluluhlantakkan semua ego kelaki-lakian hingga terik matahari yang panas membara mendadak dingin sedingin salju (please jangan bilang, preeettt :)

Menurut saya, anggun adalah gabungan antara kerja otak dan hati. Otak terisi penuh dengan ilmu, terutama ilmu agama, yang di dalamnya ada budi pekerti.

Sedangkan hati bertabur dengan kesyukuran dan jauh dari penyakit iri, dengki, sombong, emosian, rendah diri, dan suka pamer.

Silakan tampil cantik mbak-mbak, ibu-ibu, non-non, dan ning-ning sekalian. Tapi, mohon jangan berlebihan, apalagi nekat menerjang aturan agama.

Tidak sebanding antara nikmat yang Anda rasakan dengan laknat serta adzab yang akan didapat.

Jika Anda mau bela-belain pakai sun block untuk tampil cantik di dunia, mengapa Anda tidak mau menggunakan sin block agar kecantikan Anda kekal hingga di akhirat?

Untuk apa pipi halus dan kulit putih bersinar jika setelah mati justru dibakar hingga rontok, lebur, dan meleleh seperti lilin?

Salam anggun untuk semua perempuan Indonesia

0 Response to "Renungan Kecantikan untuk Perempuan"

Post a Comment