Menulis

Menulis

Untuk Istri, Suami, Ortu, Ustadz, dan Guru



Seorang guru SMP paruh baya marah-marah pada salah satu siswanya yang kedapatan merokok di depan sekolah. Dengan kata-kata kasar dia mengumpat anak didiknya itu.

Saking emosinya, sang guru lantas mengambil ranting pohon dan siap menghempaskannya ke punggung sang murid.

Tiba-tiba seorang pemuda yang kebetulan lewat langsung menghampiri guru itu.

Dia pun berkata lembut, "Pak, jangan lagi memarahi dia. Kalau bapak masih emosi ingin mengumpat dan memukul, silakan pukul saya saja."

Pak guru yang terlanjur marah tanpa ba bi bu langsung memukul badan pemuda itu kemudian ngeloyor pergi. Pemuda berparas cakap itu hanya tersenyum dan tidak membalas perlakuan kasar sang guru.

Sejurus kemudian dia mendekati murid SMP yang masih terlihat ketakutan. Dengan lembut dia pun menyalami sang murid kemudian mengusap kepalanya.

"Wow, sakit juga ya kena pukul Pak Guru he he. Tapi, tidak apa-apa kok. Yang penting mulai hari ini Adik jangan merokok lagi. Lakukan itu untuk saya ya. Biar bekas sakit ini selalu mengingatkan saya pada Adik yang baik hati dan lebih sehat karena tidak merokok," tutur sang pemuda sebelum kemudian berpamitan.

Kalau Anda ditanya jujur, lebih mendengarkan siapa adik SMP tadi?

Kepada Pak Guru yang kasar bahkan menyakiti, atau kepada pemuda santun yang rela berkorban untuknya?

Saya yakin, insyaAllah jawaban Anda sama dengan saya. Karena mengingatkan, menganjurkan, mengajak, apalagi dakwah sangat sulit diterima jika dilakukan dengan cara-cara kasar apalagi menyakitkan.

Kalaupun diterima, akan menyisakan rasa sakit hati, bahkan mungkin dendam berkepanjangan.

Bagi saudaraku kaum muslimin, ada tiga cara dari Allah SWT dalam mendidik dan berdakwah. Cara ini terpapar di Alquran Surat An-Nahl ayat 125.

1. Dengan hikmah.
Memuat kebenaran dengan dukungan dasar yang kuat dan membawa manfaat.

2. Mauidzotul hasanah.
Dengan kata-kata yang menyejukkan diiringi suri tauladan yang baik.

3. Wajadilhum billati hiya ahsan.
Memberikan bantahan dengan cara-cara yang santun, bermartabat, dan menginspirasi.

Keren kan ilmu Allah?

So, lets watch our words. Lets inspire the world and make everything better.

Salam pendidikan dan dakwah :)

0 Response to "Untuk Istri, Suami, Ortu, Ustadz, dan Guru"

Post a Comment