Menulis

Menulis

Berebut Cinta Teman SMA


Ini kisah roman picisan. Makin dipicis, makin berkesan :D qiqiqi...

Alkisah, saat kelas satu SMA, saya mendapat musibah. Akibat kesiangan, hari pertama masuk sekolah jadi berantakan. Saya kehilangan tempat duduk favorit, yaitu bangku pojok kanan paling belakang.

Asal tahu saja, sejak SD, saya sangat suka posisi itu. Orang Jawa bilang "nylempit". Di posisi ini, saya bisa "serius" menyimak pelajaran :D qiqiqi... (modus).

"Duduk di sini saja," kata seorang teman sembari menepuk kursi kayu yang ada di samping kanannya.

Yaah, apa boleh buat. Mau tidak mau, saya harus duduk di barisan kedua dari depan. Lokasi yang saya benci. Meski keki, saya tetap mengamini ajakan itu.

Hari pertama sekolah berjalan biasa-biasa saja. Tak ada hal istimewa, kecuali berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai wilayah.

Menginjak sebulan, ada yang berbeda dengan hati saya. Tanpa saya sadari, teman wanita di sebelah kanan bangku saya ternyata seorang "bidadari". Namanya ..... (sensor).

Di mata saya, gadis itu sangat jelita. Matanya bening, senyumnya anggun, dan tutur katanya lembut. Benar-benar gadis idaman yang maknyus weleh-weleh :D qiqiqi..

Seiring waktu, hati saya mulai terpikat. Aneka jurus cinta monyet saya jajaki satu per satu. Dari mulai pinjam pulpen, pensil, penggaris, penghapus, tipe-x, sampai buku-buku pelajaran (alhamdulillah saya belum pernah pinjam uang. kata Kasino : Gengsi dooong :D

Pernah suatu saat, saya nekat pinjam buku catatan pelajaran. Buku itu saya bawa pulang untuk saya salin (padahal modus). Diam-diam saya menggambar kaligrafi bangau di halaman belakang buku itu.

"Wah bagus sekali gambarnya. Terima kasih ya Mam," tuturnya saat saya mengembalikan buku itu.

Meski menanggapi dengan sopan, sayang seribu sayang, ternyata si dia tidak berkenan menerima sinyal saya :( huuuuu, jempol kebaliikkk. Namun demikian, saya coba sabar dan menunggu momen yang lebih tepat.

Sementara itu, sahabat-sahabat saya mulai merasakan gelagat aneh di diri saya. Mereka curiga saya menjalin sesuatu dengan si dia. Bukannya mendukung, mereka malah "menertawakan" saya. Mereka seolah berkata: belum waktunya kamu bermain cinta.

Waktu berlalu, saya mulai melupakan si dia. Saya lebih fokus belajar demi meraih masa depan yang lebih baik :) ciee, ciee

-------

Lulus SMA, alhamdulillah kami semua bisa kuliah. Kesibukan membuat kami jarang bertatap muka. Meski demikian, sesekali kami punya waktu untuk berkumpul.

Suatu malam, saat kami cangkruk (nongkrong), sebuah fakta mengejutkan terungkap. Tiga sahabat, yaitu Sonny E Wicaksono, Ary Siswanto, dan Liek Yuwono mengaku pernah apel ke rumah gadis cantik waktu SMA. Mereka bahkan sempat bercengkerama dengan si dia.

"Oalaah, ternyata kalian juga naksir sama si dia. Wah, wah, wah, aku malah kalah start. Aku aja gak berani ke rumahnya. Kalian malah pergi ke sana. Katanya dia anak orang kaya ya?," kata saya tertawa.

Mendengar kelakar saya, teman-teman ikut tertawa. Kami semua tersipu malu karena pernah menitip hati pada si dia.

Kini, setelah semua terungkap, kami makin rukun dan akrab. Kami merasa senasib karena sama-sama jadi korban penolakan teman SMA yang cantik jelita.

"Kita semua nggak kelas Mbel. Rumahnya bagus di kawasan elite. Lagian, dia sudah dijodohkan sama orang kaya, he he he," kata Ary diamini Sonny dan Lilik.

Ya sudahlah. Semua sudah berlalu. Biarkan si dia hidup bahagia dengan pangeran pilihannya. Yang penting kita tetap rukun dan kompak. Horeeeee... ;)

Alhamdulillah, meski bangku SMA sudah 20 tahun ditinggalkan, persahabatan kami tetap terjalin. Terakhir, teman-teman berkunjung ke rumah Pak Haris, guru SMA yang sakit keras dan harus cuci darah. Selain mendoakan, teman-teman juga memberikan dukungan materi. Salut buat teman-teman semuanya. I am proud of you guys ;)

"Lalu bagaimana nasib si dia Cak Gem? Apa ada kabar terbaru?"

Kan sudah saya tulis tadi. Biarkan dia hidup bahagia dengan pangeran pilihannya. Ngapain sih sampeyan tanya-tanya itu? Nggak ada pertanyaan lain apa? Bikin emosi aja :D qiqiqi... let's gone be by gone.

Salam persahabatan

0 Response to "Berebut Cinta Teman SMA"

Post a Comment