Menulis

Menulis

Ini yang Dibahas Dr. Pamela C Phelps. Ph.D

Banyak yang bertanya, apa saja yang dibahas Dr. Pamela C Phelps. Ph.D dan Dr. Laura Stannard Ph.D di acara workshop bertajuk "Building a Valuable Community for Children"?

Sebagian orang menanyakan hal itu melalui Inbox. Ada juga yang menghubungi saya lewat WA. Sebagian lagi lewat komen di status FB.

To tell you the truth, ada buuanyak sekali ilmu yang disampaikan Pam dan Laura. Saking buuanyaknya, saya sampai bingung bagaimana cara menulisnya :D qiqiqi..

Okay, let me start it now (maaf, pakai bahasa inggris dikit-dikit. maklum, ketularan Pam dan Laura :D qiqiqi...

Sesuai tema, Pam dan Laura membahas peran ritual dan tradisi dalam komunitas. Untuk menyamakan persepsi, Pam lebih dulu membedah secara ilmiah apa itu ritual, tradisi, dan komunitas.

Anda ingin tahu detail apa ritual, tradisi, dan komunitas? Let me tell you. Just find them in Oxford Dictionary. Don't be lazy. If you don't have the dictionary, then buy one. Or you can borrow it from public library like I did (maaf, inggrisnya keluar lagi :D qiqiqi...

Setelah mengupas apa itu ritual, tradisi, dan komunitas, Pam memberikan satu contoh real. Pam berkisah tentang Walikota Tallahase, Florida, Amerika Serikat, yang sukses menjadikan kotanya tempat ramah anak dan keluarga.

"Walikota itu masih muda. Istrinya juga masih muda. Mereka punya anak kembar yang masih balita. Walikota itu membangun banyak sarana dan pra sarana untuk anak dan orangtua berkumpul. Ada banyak acara menarik yang digelar di sana," tutur Pam.

Lantaran kebijakan ini, Tallahase terpilih menjadi salah satu kota terbaik di Amerika untuk membesarkan dan mendidik anak. Padahal sebelumnya, Tallahase kurang dilirik oleh young families.

"Inilah kekuatan ritual dan tradisi. Walikota itu berhasil menguatkan komunitas (warganya) melalui beragam aktivitas positif yang bisa dilakukan oleh anak dan orangtua," lanjut Pam tersenyum.

Menurut Pam, komunitas yang sehat selalu ditandai dengan rutinitas, ritual, dan tradisi yang kuat di kalangan anggotanya. Dengan kata lain, jika ingin memiliki komunitas yang kuat, masing-masing anggota harus memiliki rutinitas, ritual, dan tradisi yang bermutu. Seperti kita ketahui, komunitas terkecil adalah keluarga. Dan yang terbesar adalah dunia.

Dalam presentasinya, Pam juga menyampaikan kekagumannya dengan banyaknya ritual dan tradisi di agama Islam. Pam menyebut ibadah haji dan umroh adalah ritual dan tradisi yang sangat kuat.

"Semua orang Islam dari seluruh penjuru dunia datang dan berkumpul menjadi satu. Itu kuat sekali," ungkap Pam kagum.

-------------

Jika Pam kagum dengan haji dan umroh, saya justru sebaliknya. Sebagai muslim, saya merasa apa yang dikatakan Pam seharusnya benar adanya. Namun, jika melihat fakta di lapangan, masih banyak kaum muslimin yang kehilangan makna dari ibadah haji dan umroh.

Dengan mata kepala sendiri saya melihat sebagian kaum muslimin tega menyakiti saudaranya ketika berebut mencium Hajar Aswad. Ada juga yang rela membayar calo demi dimudahkan jalannya ke Hajar Aswad. Ada juga yang saling injak demi bergegas menyelesaikan jumrah di tanggal 10 Dzulhijjah.

Di dalam negeri, masih banyak praktik tipu-tipu berkedok haji dan umroh. Ada juga yang tega memborong kuota haji untuk ke Tanah Suci berkali-kali. Padahal, masih banyak kaum muslimin yang ingin menunaikan rukun Islam kelima, meski hanya sekali seumur hidup.

Tak kalah miris, sebagian pejabat terkait pelaksanaan ibadah haji terjerat kasus korupsi.

Seperti yang dikatakan Pam, ritual dan tradisi yang kuat seharusnya menghasilkan komunitas yang kuat, bukan sebaliknya.

Bayangkan betapa kuatnya umat Islam jika semua kaum muslimin di seluruh penjuru dunia bersatu lahir bathin. Saya yakin kita jauh lebih kuat daripada Walikota Tallahase yang sukses menyatukan warganya melalui ritual dan tradisi berkumpul keluarga.

Ya Rabb, bimbinglah kami agar bisa menjadi muslim yang kaaffah. Aamiiin.

0 Response to "Ini yang Dibahas Dr. Pamela C Phelps. Ph.D"

Post a Comment