Menulis

Menulis

Aku Pemalas Gak Ya?

MALAS: sifat ini amat sangat dibenci oleh siapapun, tak terkecuali pelakunya sendiri. Malas adalah kondisi kejiwaan di mana pengidapnya ogah melakukan apa yang harusnya dilakukan. Alhasil, hidup berasa stag (terhenti), bahkan cenderung mundur.

Menurut saya, mudah sekali mendeteksi apakah kita atau orang lain terjangkit penyakit malas.

Pertama, bandingkan kondisi masa lalu dengan sekarang. Jika tak ada penambahan signifikan, atau bahkan cenderung menurun, bisa jadi kita terjangkit penyakit ini.

- Misal, dulu kita miskin. Sekarang masih saja miskin. Ini artinya ada sesuatu yang tidak bertambah. Bisa jadi kondisi ini akibat produktivitas kita yang kurang.

Di saat orang lain bekerja 10 jam sehari, kita kurang dari itu. Atau juga orang lain bekerja dengan kecepatan dan ketepatan di atas 100 km/jam, kita di bawah itu.

- Dalam hal muamalat, apakah amalan kita meningkat, stag, atau malah turun? Jika dulu rajin doa malam, sekarang tidak lagi, ini artinya ada penurunan performa. Kondisi ini bisa saja akibat malas.

- Dalam hal kesehatan, jika tubuh kita sekarang sakit-sakitan, bisa jadi itu karena kita malas olahraga. Makan terus, tapi olahraga minim, bahkan nol. Ya, jangan salahkan siapa-siapa kalau Allah menurunkan penyakit.

- Dalam hal kedewasaan, apakah kita dulu dengan sekarang sama saja; sama-sama pemarah? Jika iya, itu tandanya kita malas belajar ilmu kehidupan. Mereka yang belajar ilmu ini cenderung makin tua makin berisi.

Nah, sekarang lihat kondisi kita sekarang! Apakah saat ini kita lebih baik daripada dulu? Bisa dilihat dari performa ekonomi, amal ibadah, kesehatan, dan kedewasaan.

Alhamdulillah jika lebih baik. Namun, jika tidak, akan sangat benar jika kita mulai berbenah. Ambil pulpen dan kertas lalu tulis target apa saja yang harus dicapai!

"Ah itu metode kuno Cak Gem. Aku gak butuh target, apalagi pakai ditulis segala. Aku bisa maju sendiri tanpa begituan."

Kalimat ini dulu sering saya ucapkan. Saya merasa menulis target adalah hal konyol. Tapi, setelah saya renungi, ternyata target yang tak tertulis sering lolos dari pantauan. Ujung-ujungnya, performa kita tak terukur.

Asal tahu saja, semua perusahaan bonafide selalu menulis targetnya di atas kertas. Saking banyaknya target, sampai-sampai sebagian karyawannya, terutama sales, resign karena gak kuat :D

Terlepas Anda mau menulis target atau tidak, satu yang pasti, kondisi sekarang sangat ditentukan oleh kualitas doa dan kerja keras kita masing-masing.

Ingat kata orang bijak: The key of success adalah kunci kesuksesan

0 Response to "Aku Pemalas Gak Ya?"

Post a Comment