Menulis

Menulis

Curhatan Karyawan Astra Soal Writing Skill

Sudah bukan rahasia lagi minat baca di Indonesia secara umum sangatlah rendah. Minat menulis apa lagi. Amat sangat rendah sekali nemen pol. Padahal, skill ini sangat dibutuhkan, terlebih di era keterbukaan seperti sekarang.

Bicara soal tulis menulis, ada curhatan resmi dari seorang sahabat. Dia sarjana teknik dan bekerja di Astra. Belum lama ini, dia mendapat masalah di kantor karena kemampuan menulisnya yang rendah.

"Harusnya skill ini saya pelajari saat TK. Tapi, saya baru belajar saat sudah bekerja. Akibatnya saya keteteran," curhatnya di depan puluhan peserta Moslem Development Program di Masjid Annafiu, Cempaka Putih, Jakpus, Sabtu (27/2).

Berkaca dari pengalaman itu, sahabat tersebut mengajak anak-anak yang masih sekolah dan kuliah untuk belajar menulis.

"Kalian harus mengembangkan kemampuan menulis. Jangan seperti saya. Puluhan tahun saya terlambat belajar menulis," imbuhnya setengah menyesal (setengahnya lagi tidak menyesal :D qiqiqi...

Apa yang dikatakan sahabat saya tidaklah berlebihan. Menulis memang salah satu skill yang harus dibangun, bahkan sejak usia dini. Skill ini masuk dalam Domain Bahasa. Selain menulis, skill terkait adalah mendengar (listening), menangkap (receptive), menyampaikan (expressive), dan membaca (reading).

Seperti kata sahabat saya. Sebelum terlambat, belajarlah menulis.

"Nulis apaan Cak Gem?"

Sembarang, yang penting nulis. Nulis di hatiku juga boleh :D qiqiqi...

0 Response to "Curhatan Karyawan Astra Soal Writing Skill"

Post a Comment