Menulis

Menulis

Buat yang Suka Curhat Masalah Rumah Tangga (bagian 1)



(baca ini sebelum nulis status tentang kebrengsekan pasangan)

Maaf bu, pak, mas, mbak, pak lik, bu lik, om, tante, pakde, budhe, mama, papa, coretan ini mungkin menyindir sebagian dari Anda. Tapi, ada baiknya Anda membacanya sampai akhir. Siapa tahu ada manfaat yang bisa diambil.

Saya perhatikan, akhir-akhir ini makin banyak orang yang menulis status tentang persoalan rumah tangga, khususnya hubungan dengan pasangan.

Levelnya pun bermacam-macam. Dari mulai nyindir halus, sampai yang terang-terangan mengaku sebagai korban pengkhianatan.

"Cintamu kayak krupuk. Keras di awal, mlempem dan tengik di akhir."

"Andai waktu bisa kembali, maaf kamu bukan pilihanku."

"Jangan kura-kura dalam perahu, ku tahu yang kau mau."

"Emang siapa butuh cintamu. Aku juga masih laku."

"Hai, kalau mau selingkuh gak usah ditutup-tutupi. Udah ketahuan kok."

"Cintaku sekarang hanya utk si kecil, bukan kamu lagi."

"Aku muak dengan konspirasi hatimu."

"Izinkan aku kembali ke mantanku."

"Maaf, aku sudah terbiasa tanpamu. Pergi saja jika kau mau."

"Suatu saat kau pasti kena batunya. Pembalasan jauh lebih kejam."

"Terima kasih untuk pengkhianatan cintamu. Yup, aku mengaku sakit hati."

"Aku sudah mati rasa. Maaf, cinta itu sudah hilang."

"Kau berhasil membuatku merana. Tapi ku kan tetap bertahan."

"Tubuh ini memang milikmu. Tapi tidak untuk cintaku."

"Pergilah dan biarkan ku sendiri."

"Jujur, ku bertahan bukan karena cintamu, tapi gajimu."

"Emang loe aja yang bisa selingkuh. Hallooo, gue juga bisa kaleee."

Udah cukup. Contohnya sampai segini aja. Sampeyan cari sendiri sisanya. Saya yakin Anda pasti lebih jago. Kalau bingung, tengok aja status teman-teman. Siapa tahu ada satu-dua yang senada dengan statusisasi di atas.

Ya, berat sekali ketika pasangan berpindah ke lain hati. Kata Cita Citata, "Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku. Sakitnya tuh di sini, kau tinggalkan aku." (gak usah pakai joget :)

Menurut sejumlah korban, sakit cinta melebihi kanker stadium lima. Dunia seakan gelap gulita bagai malam tak berbintang.

Saking sakitnya, tak sedikit yang sampai hilang ingatan bahkan nekat bunuh diri. (naudzubillahi min dzalik).

Bagi Anda yang pasangannya belum, atau tidak pernah selingkuh, mungkin santai saja membaca coretan ini. Bisa jadi Anda justru cengar-cengir sendiri. Tapi, bagi yang pernah, atau sedang dikhianati, tulisan ini sangat berarti. Mak jleb, menusuk hingga tembus ke ulu hati.

Okay, buat yang sekarang sedang atau akan dikhianati pasangan, ada baiknya Anda berhenti curhat di Facebook. Terang-terangan mengaku sebagai korban kejahatan rumah tangga berpotensi merendahkan harga diri.

"Kok bisa Cak Gem? Bukannya curhat bisa meringankan beban psikologis?"

Yup, memang curhat bisa mengurangi beban mental, tapi menuangkannya secara terbuka di media sosial justru menunjukkan bahwa Anda masih labil.

Maaf, kata-kata saya agak tegas. Bukan bermaksud memojokkan Anda, saya hanya mencoba membuka jalan pikir Anda yang mungkin sedang ruwet.

Coba perhatikan beberapa hal yang bisa terjadi jika Anda mengaku sebagai korban ketidakbermutuan pasangan.

1. Modal Disukurin
Ingat, tidak semua orang suka dengan Anda. Ada beberapa yang justru senang melihat Anda menderita. Dengan menulis statusisasi yang galau-gemilau, sama artinya memberi modal kepada mereka untuk bilang, "Cucian deh loe."

2. Setan Gundul
Jangan dikira dunia maya bebas dari penjahat kelamin. Kecewa dengan pasangan berarti membuka pintu kehadiran setan gundul. Awalnya simpati, tapi lama-lama, Anda bisa dicuri, bahkan ditiduri. Apalagi kalau hubungan terlarang Anda sampai direkam. Wow, bisa hancur ke mana-mana.

3. Belum Dewasa
Kerasa atau tidak, curhat masalah rumah tangga di medsos adalah bukti Anda kurang ilmu alias belum dewasa. Anda masih kanak-kanak. Belum bisa menyelesaikan persoalan, justru membuka persoalan lain.

4. Ditiru Anak
Kalau ibu/bapaknya saja gampang galau, apalagi anaknya. Mereka adalah peniru yang baik. Curhat masalah rumah tangga di media sosial = mengajak anak bergalau ria.

5. Dibenci Allah
Ini yang paling mengerikan. Membuka aib rumah tangga kepada khalayak ramai adalah perbuatan tercela. Sang Maha Cinta tidak suka hambanya rapuh, apalagi bertindak semena-mena.

"Lha terus piye enake Cak Gem supaya aku gak kelihatan norak atau bahkan terkesan jablay?"

Karena Anda terlanjur bertanya, saya wajib menjawabnya. Ini beberapa tips yang mungkin bisa Anda lakukan.

Eit, tunggu dulu. Jangan tergesa-gesa. InsyaAllah saya akan menulisnya di edisi selanjutnya. Saya tak cari ilham dulu biar solusinya benar dan memuaskan. Bagi Anda yang ingin sumbang saran, dipersilakan. Siapa tahu bermanfaat untuk pembaca.

Bagi yang tak sabar menanti lanjutan tulisan ini, ada baiknya membaca coretan saya di wall FB berjudul "Pasangan Gak Bermutu, Enaknya Diapakan?"

Happy reading :)

0 Response to "Buat yang Suka Curhat Masalah Rumah Tangga (bagian 1)"

Post a Comment