Menulis

Menulis

Ingin Pintar? Ini Lho Resepnya



Seorang mahasiswi psikologi yang sedang galau mendatangi dosennya. Dia bercerita tentang kehidupan masa lalunya yang amburadul.

Dia mengaku sebagai anak korban broken home. Dia, ketika kecil, juga sering mendapat perlakuan kasar dari ayahnya.

Sang mahasiswi berharap dosennya dapat memberi motivasi agar dirinya semangat lagi melanjutkan hidup.

Dengan sabar dan penuh perhatian, sang dosen mendengarkan keluhan mahasiswinya. Sekitar satu jam setengah mereka berdialog. Alhamdulillah, setelah itu, sang mahasiswi mengaku nyaman dan kembali bergairah untuk menggapai cita-cita.

Di waktu yang sama, namun di tempat berbeda, seorang mahasiswa (teman sekelas mahasiswi korban broken home) memberikan ceramah tentang menyikapi hidup bagi anak-anak korban broken home.

Sang mahasiswa begitu fasih menerangakan tahapan demi tahapan bagaimana seharusnya anak-anak korban broken home menata hidupnya.

Mulai dari berpikir positif, membuka komunikasi, hingga mengubah energi negatif menjadi kekuatan dahsyat untuk menggapai cita-cita.

Kita, yang kebetulan sekelas dengan mbak mahasiswi dan mas mahasiswa, heran melihat dua kejadian itu.

Kok bisa sama-sama kuliah di jurusan psikologi, tapi hasilnya beda?

Yang satu bergalau ria bahkan sampai bingung harus bagaimana. Sementara yang lain justru mengajari orang lain cara mengatasi kegalauan.

Akhirnya kita pun kompak bertanya kepada mas mahasiswa tentang bagaimana dia begitu paham menghadapi broken home.

Dengan singkat mas mahasiswa menjawab, "Alhamdulillah saya sudah tiga kali membaca buku karya bu dosen. Judulnya Kiat Sukses Buat Anak Korban Broken Home."

Wow, ternyata ilmu bu dosen tentang anak korban broken home sudah dituangkan ke dalam sebuah buku.

Dengan membacanya, mas mahasiswa tahu persis bagaimana bisa tepat bersikap jika ditakdirkan sebagai anak korban broken home.

Luar biasa firman Allah yang diturunkan pertama kali di bumi yang berbunyi: Iqro (bacalah).

Dengan membaca kita bisa tahu, mengerti, paham, kemudian dapat bertutur, bersikap, dan bertindak tepat.

Di zaman keterbukaan informasi seperti sekarang, nyaris semua hal yang kita ingin tahu ada di internet.

Kabar baiknya lagi, sebagian besar informasi tersebut 100% gratis. Tinggal klik, klik, klik, informasi yang kita butuhkan sudah di ada depan mata.

Sayangnya, kebanyakan kita tidak punya cukup waktu untuk membaca. Apalagi membaca buku yang dikarang langsung oleh Sang Maha Jenius.

Buku yang diterbitkan oleh Pencipta jagat raya beserta seluruh penghuninya (kebayang kan betapa rumitnya mendesain, memproduksi, menjaga, dan mengatur triliunan makhluk :)

Buku yang menjadi induk dari segala ilmu, baik ilmu dunia maupun akhirat.

Buku yang dijamin sempurna, yang tak lekang waktu, bahkan hingga tutupnya usia jagat raya.

"Tidak ada orang pandai di dunia ini. Yang ada hanyalah orang-orang yang rajin mengumpulkan informasi, lalu mengolahnya untuk dijadikan pijakan dalam menjawab persoalan yang sedang atau akan dihadapi."

Sudakah Anda membaca hari ini?

0 Response to "Ingin Pintar? Ini Lho Resepnya "

Post a Comment