Menulis

Menulis

Tanda-tanda Anak Bermutu


Anda yang sekarang jadi orangtua, pasti ingin anaknya bermutu. Buktinya, Anda rela berkorban apa saja demi kesuksesan buah hati.

Tapi jangan lupa, Anda sendiri, sejak dulu sampai sekarang adalah anak dari orangtua Anda. Saya sendiri juga anak dari orangtua saya.

Saat wawancara eksklusif dengan Ibu Wismi (Pendiri sekaligus Direktur Sekolah Al Falah, Ciracas) saya takjub dengan jawaban beliau saat saya tanya "Apa sejatinya tujuan pendidikan?"

Beliau menyebut tujuan pendidikan adalah menjadikan setiap anak memiliki kualifikasi sebagai khalifah di bumi. Yup, kualifikasi sebagai makhluk yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa, negara, agama, dan seluruh umat manusia.

Lalu apa tanda-tanda anak sukses sebagai khalifah di bumi?

Dengan segala kekurangan dan kelemahan, saya coba jawab pertanyaan itu sesuai ilmu, pengetahuan, dan pengalaman saya sebagai seorang anak muslim.

I. BIDANG AGAMA
Menjadi muslim yang taat (mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan, Muhammad sebagai utusanNya, dan Islam sebagai agamanya).

Bisa membedakan dan memahami mana dosa dan pahala, mana halal dan haram, mana mahrom dan bukan mahrom, mana sunnah dan bid'ah, mana tauhid dan syirik, mana jalan surga dan neraka.

Adapun beberapa detailnya antara lain:
- Menegakkan sholat lima waktu (syukur-syukur rajin sholat sunnah).

- Melaksanakan puasa Ramadhan (syukur-syukur rajin puasa sunnah).

- Menunaikan zakat, baik zakat fitrah, zakat harta, atau zakat perdagangan (syukur-syukur bisa sedekah rutin untuk kegiatan agama dan kemanusiaan).

- Menunaikan haji dan umroh bagi yang mampu.

- Bisa membaca, memaknai, dan mengamalkan Alquran dan hadist (sunnah) dengan baik dan benar.

- Hapal dan mengamalkan doa serta dzikir sehari-hari.

- Senang bergaul dengan orang-orang sholih (baik agama dan budi pekertinya).

- Menjauhi segala larangan seperti syirik, bid'ah, khurafat, takhayul, membunuh tanpa dasar yang dibenarkan, mencuri, merampok, mencopet, curang, culas, korupsi, berjudi, zina, mabuk, suap-menyuap, membuka aurat, melecehkan, memperkosa, memubadzirkan waktu dan harta, mengonsumsi menu haram, dll.

- Segera bertaubat jika melakukan kesalahan dan berusaha semaksimal mungkin memperbaiki diri, termasuk tidak mengulangi kekeliruan yang sama.

II. BIDANG EKONOMI
- Tidak membebankan/menggantungkan diri pada orang lain, termasuk orangtua.

- Semuda mungkin mampu makan dari hasil keringat sendiri.

- Jika sudah berkeluarga, mampu memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri, keluarga, dan orang-orang yang jadi tanggungannya.

- Jadi orang dengan tangan di atas (memberi), bukan tangan di bawah (meminta).

- Tidak berutang kecuali bisa melunasinya.

- Tidak terlibat dalam sistem riba.

- Tidak serakah (selalu mengupayakan win-win solution).

- Amanat dalam bekerja/berkongsi.

- Mujhid-muzhid (mau bekerja keras/cerdas serta hidup hemat/sederhana).

- Membayar upah karyawan sebelum keringatnya kering (tepat waktu).

- Tidak putus asa jika mengalami kegagalan.

- Tidak status quo. Mau berusaha meningkatkan kemampuan untuk manfaat yang lebih besar.

III. BIDANG SOSIAL
- Hormat, menghargai, dan selalu berbuat baik kepada orangtua (birrul walidain). Mulai dari bertutur kata yang baik, menjaga perasaan, senantiasa mendoakan, menyantuni, dan taat jika perintahnya tidak bertentangan dengan agama.

- Mengajak keluarga, kerabat, tetangga, teman, sahabat, serta seluruh umat manusia memeluk Islam kemudian menyeru pada kebaikan serta menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

- Peduli sesama. Mulai dari senyum dan salam saat berjumpa, wajah berseri-seri, menyingkirkan kotoran/duri dari tengah jalan, mendoakan yang baik, memulyakan tamu, menyantuni anak yatim dan fakir miskin, menginspirasi, tidak egois, dermawan, meminta izin jika berhalangan hadir, hingga mendamaikan jika ada yang berperkara.

- Menjaga kehormatan dan perasaan orang lain. Mulai dari tidak mudah memvonis, menggunjing, mengumpat, menusuk dari belakang, menjatuhkan harga diri, mencela, menghardik, merusak nama baik, menggunting dalam lipatan, berbohong, keras kepala, marah-marah, menyerobot antrean, merasa paling pinter, dll.

- Berbicara dan bersikap sesuai papan (tempat), empan (waktu), adepan (lawan bicara). Jika belum mampu bicara/menulis yang baik dan benar, maka diam jauh lebih selamat.

- Memiliki pribadi yang baik seperti jujur, menepati janji, amanah, sopan-santun, sabar, rendah hati, bisa dipercaya, berterima kasih, meminta maaf, menghargai, berempati, disiplin, produktif, bisa bekerja sama, dll.

- Cinta lingkungan. Mulai dari menjaga kelestarian alam hingga tidak menyiksa binatang.

IV. BIDANG KESEHATAN
- Tidak berlebihan dalam makan dan minum.

- Membagi ruang perut untuk makanan, air, dan udara.

- Istirahat cukup.

- Bangun malam untuk sholat, dzikir, dan doa.

- Mengawali aktivitas sehari-hari dengan sholat shubuh.

- Tidak begadang untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.

- Rajin olahraga seperti berlatih bela diri, berenang, memanah/menembak, jogging, dll.

- Ikut serta menjaga kebersihan serta kerapian diri sendiri dan lingkungan.

- Berbaik sangka (positive thinking).

- Tidak suka marah-marah.

- Murah senyum dan rajin silaturahim.

V. BIDANG KEAMANAN
- Menguasai bela diri.

- Aktif menjaga keamanan diri sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.

- Tidak terlibat dalam aktivitas yang mengganggu atau bahkan merugikan ketertiban umum seperti adu domba dan menghasut.

VII. BIDANG ILMU & PENGETAHUAN
- Rutin membaca bacaan yang bermanfaat, terutama menghapalkan ayat-ayat Alquran sebagai petunjuk dan induk dari segala macam ilmu.

- Selalu berguru pada ahli ilmu untuk meningkatkan kualitas diri dan menghilangkan kebodohan.

- Aktif membuat karya yang bisa dinikmati dan bermanfaat untuk banyak orang.

*****

Kita sebagai anak, memiliki tanggung jawab untuk terus belajar dan berproses agar memiliki sebanyak mungkin kualifikasi sebagai khalifah di bumi.

Kita, sebagai orangtua, bertanggung jawab mengantar dan mendampingi anak memiliki sebanyak mungkin kualifikasi sebagai khalifah di bumi.

Kita sebagai masyarakat, bertanggung jawab ikut serta mengajak, mendoakan, dan mengsinspirasi sebanyak mungkin orang agar memiliki kualifikasi sebagai khalifah di bumi.

Seperti yang sudah saya sampaikan, semua kualifikasi di atas adalah murni jawaban saya sesuai ilmu, pengetahuan, dan pengalaman saya sebagai seorang anak muslim.

Saya yakin Anda punya kualifikasi sendiri yang insyaAllah jauh lebih sempurna. Senang sekali jika Anda sudi berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman sebagai anak dan juga orangtua.

Semoga jariyah ilmu, pengetahuan, dan pengalaman kita dibalas pahala dan bermanfaat untuk pembaca :)

-------------------------
NOTE:
Semua ciri-ciri khalifah di atas 100% ada di dalam Alquran dan Alhadist. Mulai dari tugas utama manusia mengabdi kepada Allah hingga detail manifestasinya seperti sholat, zakat, puasa, haji/umroh bagi yang mampu, hingga berakhlak mulia.

0 Response to "Tanda-tanda Anak Bermutu"

Post a Comment