Menulis

Menulis

PPOT level 2 di Sekolah Alfalah, Hari ke-3


Program Membangun Kecerdasan Anak

Alhamdulillah PPOT level 2 berjalan lancar. Semua materi telah disampaikan dengan sangat gamblang oleh Direktur Sekolah Alfalah Ciracas, drg Wismiarti Tamin.

Seharusnya materi hari ketiga dan empat saya upload hari Kamis dan Jumat. Namun, karena ada beberapa kendala, materi PPOT level 2 hari ke-3 baru saya upload sekarang. Mohon maaf atas keterlambatan ini.

Sama seperti hari pertama dan kedua, hari ketiga dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir jelang adzan maghrib. Di sesi awal, Bu Wismi mempresentasikan macam-macam ilmu pengetahuan (knowledge) dan metode pembelajaran.

Bu Wismi menyebut knowledge dibagi dalam tiga kategori, yakni Physical, Logic Mathematical, dan Social.

Sumber physical knowledge adalah fisik obyek yang ada di lingkungan anak. Benda apa saja yang apabila anak bermain dengan benda itu, membuat dia mengetahui sesuatu.

"Agar kecerdasannya tinggi, akan sangat baik jika anak usia dua tahun ke bawah diberi laboratorium mini berisi aneka barang untuk diobservasi. Pastikan semua barang yang ada aman bagi dia," tutur Bu Wismi.

Adapun logic mathematical knowledge diperoleh melalui refleksi koordinasi perlakuan pada obyek, bukan sekadar tahu. Pengetahuan ini membuat anak memahami hubungan sebab-akibat.

Sedangkan social knowledge dikembangkan melalui interaksi anak dengan orang lain di sekitarnya dalam bentuk fakta dan kebiasaan hidup.

"Social knowledge dibangun pada saat indera anak mampu berkontak dengan orang lain. Untuk anak usia 0-5 tahun, sebaiknya orangtua membatasi anak berinteraksi dengan lingkungan yang tidak bermutu," jelas Bu Wismi.

Bu Wismi menyarankan agar orangtua tidak membawa anak usia 0-5 tahun jalan-jalan ke mall. Alasannya, banyak ucapan dan perbuatan di sekitar anak yang berpotensi merusak nilai-nilai positif yang diajarkan orangtua dan guru.

"Otak anak sangat cepat menyerap informasi di sekitarnya. Menjadi tanggung jawab orangtua untuk memastikan anak berada di lingkungan yang baik," kata Bu Wismi.

Hmmm, detail banget ya Bu Wismi menerapkan pendidikan untuk anak. Tidak heran jika Sekolah Alfalah, Ciracas menjadi rujukan bagi banyak institusi pendidikan di Indonesia.  

*****

Ada banyak metode dalam mendidik anak. Salah satunya adalah metode sentra. Metode inilah yang dipilih Bu Wismi untuk membangun kecerdasan anak di Sekolah Alfalah, Ciracas.

Metode yang didaptasi dari sebuah sekolah di Florida, Amerika Serikat ini terbukti sangat baik dalam membangun kecerdasan anak, termasuk menguatkan akhlakul karimahnya. Ada lima hal penting di metode ini, yaitu:

1. Tema
2. Sentra
3. Circle Time
4. Non Direct Teaching
5. Discipline with Love

Detail lima hal ini kapan-kapan akan saya bahas lebih lanjut (InsyaAllah). Bagi Anda yang punya waktu bisa mencarinya di internet. Ada banyak artikel terkait lima hal di atas.

"Di metode sentra, semua kegiatan dilakukan untuk membangun tujuh kecerdasan anak. Bukan satu kegiatan untuk satu kecerdasan," kata Bu Wismi.

Tujuh kecerdasan yang dimaksud Bu Wismi adalah, linguistik, logika matematika, musik, spasial, kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal.

Tidak seperti metode satu arah (guru memberitahu murid), metode sentra mendidik anak menemukan sendiri (reinvent) ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari. Cara ini sangat efektif untuk membangun kemampuan iqro anak (advance reader).

"Guru harus mendampingi anak didik mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang ada di sekitarnya, bukan dengan 'menyuapinya'. Cara ini membuat anak memahami ilmu yang dia pelajari, bukan sekadar tahu atau hapal," jelas Bu Wismi.

Ada tujuh sentra di Sekolah Alfalah, yaitu:

1. Sentra Seni
2. Sentra Balok
3. Sentra Bahan Alam
4. Sentra Iman dan Takwa
5. Sentra Peran Kecil
6. Sentra Peran Besar
7. Sentra Persiapan

Bagi Anda yang ingin tahu detail apa dan bagaimana tujuh sentra itu, silakan cari informasinya di internet. Anda juga bisa membaca buku sentra yang diterbitkan Sekolah Alfalah, Ciracas.

Bagi yang ingin memiliki buku tersebut silakan hubungi sahabat saya Nanang Rachmanto di nomor 0856-9166-8802. Beliau adalah salah satu staf yang mendampingi Bu Wismi menerbitkan buku-buku dari Sekolah Alfalah, Ciracas.

****

Usai mendengarkan presentasi Bu Wismi, semua peserta PPOT dipersilakan melakukan observasi di kelas TK dan Play Group. Kali ini, kami diminta mengamati aktivitas guru dan murid dalam mengasah tujuh kecerdasan.

Setelah observasi, masing-masing kami mempresentasikan hasil temuan selama di lapangan. Sama seperti hari sebelumnya, kelompok saya dipandu dr. Retno yang menjadi koordinator Baby House, Sekolah Alfalah.

Dengan sabar, dr. Retno mengajak kami menajamkan materi-materi yang telah disampaikan Bu Wismi di sesi pagi. Didukung observasi lapangan, alhamdulillah kami lebih mudah memahami materi dari Bu Wismi.

Usai diskusi, dr. Retno menutup PPOT hari ketiga dengan doa bersama. Ini karena Bu Wismi sedang tidak ada di tempat karena menjenguk anggota keluarganya yang mendadak sakit.

Namun, sebelum semua peserta meninggalkan ruangan, alhamdulillah Bu Wismi kembali ke Sekolah Alfalah. Meski acara sudah ditutup, Bu Wismi tetap mempersilakan jika ada pertanyaan.

Tak mau membuang kesempatan, saya langsung mengangkat tangan dan melontarkan satu pertanyaan.

"Bu Wismi, apa yang dilakukan guru-guru Sekolah Alfalah selama belajar ilmu pendidikan di Florida, Amerika Serikat? Apa yang membuat kualitas pendidikan mereka berbeda dengan kita?" tanya saya.

"Kami belajar banyak hal dari Florida, di antaranya mengenal menu, meramu menu, dan menjaga standar agar tetap baik. Ilmu pendidikan terus berkembang. Banyak temuan dan hasil penelitian yang harus kami ketahui agar kualitas pendidikan terus meningkat," jawab Bu Wismi.

"Secara prinsip, sistem pendidikan di sana sama dengan di sini. Salah satu yang membedakan adalah SDM-nya. Guru-guru di sana banyak yang lulusan S3. Bisa dibayangkan bagaimana kemampuan mereka mendidik murid," imbuh Bu Wismi.

Subhanallah, gemetar hati ini mendengar penjelasan Bu Wismi. Betapa pendidikan kita masih jauh tertinggal dari negara-negara maju.

Meski belum seperti mereka, Bu Wismi tetap optimistis pendidikan di Indonesia akan semakin maju. Beliau mengajak semua orangtua dan guru terus belajar agar menjadi teladan terbaik bagi anak didik.

Salam pendidikan untuk semua anak Indonesia

1 Response to "PPOT level 2 di Sekolah Alfalah, Hari ke-3"

  1. bagus sekali bu... pembahasannya... jd ingin observasi di sekolah al falah... ada contact personnya bu? syukron

    ReplyDelete