Menulis

Menulis

PPOT level 2 di Sekolah Alfalah, Hari ke-1


Memahami 11 Sistem Tubuh Manusia

Alhamdulillah, hari pertama PPOT level 2 selesai dilaksanakan. Seperti pada PPOT level 1, PPOT level 2 dibuka pada pukul 08.00 WIB. Hanya saja, jika PPOT level 1 membahas 18 sikap positif, PPOT kali ini mengambil tema "Membangun Kecerdasan Anak."

Di sesi awal, Pendiri sekaligus Direktur Sekolah Alfalah, Drg Wismiarti Tamin memberikan materi tentang 11 sistem tubuh manusia. Sistem itu meliputi:

1. Intergumentary (kulit beserta komponennya)
2. Muscular (otot)
3. Skeletal (tulang)
4. Nervous (syaraf)
5. Endocrine (hormon)
6. Lymphatic & Immune (kekebalan)
7. Cardiovascular (jantung, pembuluh darah)
8. Respiratory (pernapasan)
9. Degestive (pencernaan)
10. Urinary (pembuangan/urin)
11. Reproductive (reproduksi)

Guna memberi penjelasan lebih detail, Bu Wismi menggunakan bantuan proyektor. Di situ terlihat jelas bagaimana rumitnya 11 sistem tubuh manusia.

Menyaksikan ciptaan Allah yang begitu sempurna, sebagian besar peserta PPOT tak henti-hentinya melafalkan Subhanallah.

"11 sistem tubuh manusia ini tunduk pada ketentuan Allah. Sungguh menganiaya jika kita tidak menggunakannya sesuai perintahNya," tutur Bu Wismi.

Lalu mengapa Bu Wismi memilih materi 11 sistem tubuh manusia di PPOT level 2? Apa hubungannya dengan pendidikan?

"Bagaimana mungkin kita bisa mendidik manusia dengan baik jika kita tak kenal apa dan siapa manusia? Pendidikan yang berkualitas dilakukan secara terintegrasi sehingga murid bisa belajar secara optimal," papar Bu Wismi.

"Guru Sekolah Alfalah wajib memahami 11 sistem tubuh manusia. Ini penting agar kami bisa membaca anak didik dengan tepat," imbuhnya.

Bu Wismi mencontohkan suatu saat ada murid Sekolah Alfalah yang kurang mampu duduk lama di kursi. Dia lebih senang tidur di lantai ketimbang berinteraksi dengan teman-temannya.

"Para guru meyakini ada yang tidak beres dengan kesehatan anak itu. Setelah dibicarakan dengan orangtua ternyata diketahui dia sering nonton TV dengan posisi badan miring. Hal ini menyebabkan kerja otak kanan dan otak kiri tidak seimbang," ungkap Bu Wismi.

Dari temuan ini, guru dan orangtua sepakat melakukan terapi, salah satunya membantu anak membiasakan duduk tegap. Alhamdulillah, tidak lama kemudian si anak dapat duduk normal dan tak lagi tidur di lantai.

Lebih lanjut Bu Wismi menjelaskan, dengan memahami 11 sistem tubuh manusia, orangtua dan guru bisa lebih bijak dalam membaca kondisi murid.

"Bisa jadi anak didik lamban merespons pelajaran bukan karena malas, tapi akibat ada masalah dengan 11 sistem tubuhnya. Bayangkan betapa bahayanya jika orangtua atau guru salah dalam membaca kondisi anak didik," papar Bu Wismi.

Subhanallah, gemetar hati ini mendengar penjelasan Bu Wismi. Ternyata memahami 11 sistem tubuh manusia sangat penting dalam proses belajar-mengajar.

Padahal, kalau kita amati berita di media, masih banyak guru yang mengabaikan ilmu pengetahuan ini. Alhasil, tidak sedikit guru yang salah memperlakukan murid, bahkan di antara mereka sampai ada yang meninggal dunia (Naudzubillahi min dzalik. Semoga tidak ada lagi korban mati sia-sia).

"Mayoritas guru memang bukan dokter yang bisa mendiagnosa penyakit dan memberi resep. Tapi sebagai pendidik, kita harus memahami 11 sistem tubuh ini untuk membantu anak belajar secara optimal," terang Bu Wismi.

*****

Setelah menerima penjasan 11 sistem tubuh manusia dari Bu Wismi, semua peserta dipersilakan observasi di kelas TK dan playgroup. Kami diminta mengamati salah satu murid untuk dibahas ciri-ciri sistem tubuhnya.

Sekitar satu jam kami melakukan observasi. Saya sendiri dapat jatah mengamati murid di Sentra Balok. Usai mencatat hal-hal penting, kami semua kembali ke ruangan PPOT.

Sama seperti PPOT level 1, masing-masing peserta diminta mempresentasikan hasil observasinya. Kali ini kami sendiri yang harus menulis laporan tersebut di whiteboard.

Kabar tidak pentingnya, tulisan saya adalah yang terjelek. Maklum, 15 tahun jadi wartawan, coretan tangan saya menjadi sulit terbaca. Jangankan oleh orang lain, saya sendiri terkadang sulit membacanya, 🙊 qiqiqi (maaf teman-teman, kesalahan bukan karena mata anda, tapi tangan saya).

Selain susah dibaca, tulisan saya juga tidak sesuai SPOK. Maklum, dulu saat jadi wartawan nulisnya cepet-cepet, jadi banyak melanggar aturan. (maaf Bu Wismi, baru hari pertama PPOT level 2 sudah mengecewakan. InsyaAllah besok diperbaiki :)

Setelah semua peserta menuliskan hasil observasinya, Bu Wismi kembali mengajak kami berdiskusi seputar 11 sistem tubuh manusia. Bu Wismi juga membuka forum pertanyaan terkait tema itu.

Penasaran ingin tahu lebih banyak, saya pun bertanya, "Apa sarat agar kita bisa jadi orangtua dan guru yang baik?"

Mendengar itu, Bu Wismi menjawab, "Kita harus bisa membaca anak dengan tepat. Kalau tidak, masa depan mereka akan terancam. Kita dapat melakukan tugas mulia ini hanya jika kita IQRO."

Iqro, menurut Bu Wismi, bisa dilakukan dengan banyak membaca, mendengar, belajar, riset, berdiskusi, dll. Ini yang dilakukan para pendidik di negara maju sehingga kualitas SDM-nya terus meningkat.

Hmmm, semakin banyak bertanya kepada Bu Wismi, semakin terlihat betapa saya masih jauh tertinggal. Masih banyak hal yang mesti dipelajari untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Ingin rasanya saya terus menggali ilmu dari beliau. Namun, karena keterbatasan waktu, akhirnya kami menyudahi hari pertama PPOT level 2 menjelang adzan maghrib.

"Besok insyaAllah kita bahas kecerdasan anak secara mendalam. Namun sebelum itu, kita akan menyamakan persepsi tentang kecerdasan. Mohon maaf lahir bathin. Sampai jumpa esok hari, insyaAllah," kata Bu Wismi menutup acara.

Oh ya, bagi Anda para orangtua dan guru yang punya pengalaman seputar 11 sistem tubuh manusia, silakan berbagi di kolom Komen. Semoga informasi yang kita sebarluaskan bermanfaat untuk pembaca.

Salam pendidikan untuk semua anak Indonesia

0 Response to "PPOT level 2 di Sekolah Alfalah, Hari ke-1"

Post a Comment